Perawat adalah garda terdepan dalam dunia kesehatan. Menurut (Dame Maria Pakpahan et al., 2023), perawat adalah seorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun luar negeri yang diakui pemerintah sesuai dengan ketentuan (Undang-Undang Republik Indonesia No.44, 2019). International Labour Organization menyatakan dalam Internasional Hazard Datashhets on Occupation (HDO), bahwa perawat secara umum adalah seorang pekerja pelayanan kesehatan yang terdaftar sebagai seorang perawat profesional yang dapat membantu dokter medis dalam melakukan tugas-tugasnya, menyediakan pelayanan keperawatan profesional untuk orang sakit, terluka, ketidakmampuan fisik dan mental, dan keperluan kesehatan lainnya (Sihombing et al., 2021). Â Perawat memiliki berbagai tugas yang tak terhitung jumlahnya, mulai dari memonitor kondisi kesehatan pasien, memberikan obat-obatan, hingga melaksanakan prosedur medis yang telah direkomendasikan oleh dokter.
Mereka tidak hanya berperan dalam memberikan perawatan medis, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan pasien, terutama dalam situasi krisis kesehatan seperti pandemi atau bencana alam, perawat tidak hanya terlibat dalam perawatan fisik pasien, tetapi juga memainkan peran yang sangat penting dalam memberikan dukungan emosional dan psikologis. Mereka berperan sebagai pendamping bagi keluarga yang khawatir, serta menjadi penghubung antara pasien dan tenaga medis lainnya dalam proses pengambilan keputusan yang penting untuk kesehatan pasien. Di balik masker dan pelindung diri yang mereka kenakan, perawat terus berjuang untuk merawat pasien dengan penuh dedikasi dan empati. Menurut (Hidayat, 2012), Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat mempunyai peran sebagai pemberi perawatan, sebagai advokat keluarga, pencegahan penyakit, pendidikan, konseling, kolaborasi, pengambil keputusan etik dan peneliti (Septiani & Ramadhika, 2024).
- Tanggung Jawab yang Besar
Perawat sering kali menjadi orang pertama yang berinteraksi langsung dengan pasien. Mereka bertanggung jawab untuk memantau kondisi kesehatan, memberikan perawatan, dan mendukung proses pemulihan pasien. Dalam situasi krisis, perawat berada di garis depan, merawat pasien yang terinfeksi, serta memberikan dukungan emosional kepada keluarga yang terpaksa berpisah dengan orang yang mereka cintai. Selain itu, perawat juga berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, baik kebersihan diri, lingkungan, maupun kebersihan makanan. Perawat dapat memberikan penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang benar, menjaga sanitasi lingkungan, serta pentingnya vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dengan pengetahuan yang mereka miliki, perawat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara-cara yang efektif untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Tantangan yang Dihadapi Perawat
Bekerja di garda depan tidaklah mudah. Perawat harus menghadapi tantangan fisik dan emosional yang luar biasa. Mereka sering kali bekerja dalam shift panjang, dengan sedikit waktu untuk istirahat. perawat yang dituntut memberikan pelayanan prima dan berkualitas selama 24 jam menjadikan seorang perawat harus berada pada kondisi tubuh yang baik (Dame Maria Pakpahan et al., 2023). Beban kerja yang berat, kurangnya sumber daya, serta risiko terpapar penyakit menjadi tantangan utama yang harus mereka hadapi setiap hari.
Namun, meski menghadapi segala kesulitan ini, perawat tetap menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi. Mereka tidak hanya merawat tubuh pasien, tetapi juga memberikan kenyamanan dan harapan. Setiap sentuhan, kata-kata penyemangat, dan perhatian yang mereka berikan sangat berarti bagi pasien yang sedang berjuang melawan penyakit.
- Empati dan Komitmen yang Tak Tergantikan
Menjadi perawat bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga panggilan hati. Kualitas paling penting yang dimiliki seorang perawat adalah empati, dedikasi, dan komitmen yang tak tergoyahkan. Seorang perawat harus mampu merasakan dan memahami perasaan pasien, bukan hanya merawat tubuh mereka. Dalam situasi yang penuh stres dan kecemasan, seperti saat pasien dirawat di rumah sakit atau menghadapi penyakit serius, perawat menjadi teman yang siap mendengarkan dan memberikan ketenangan. Mereka membantu pasien merasa aman dan dihargai, menciptakan ruang bagi mereka untuk merasa didukung selama proses penyembuhan. Kemampuan untuk merasakan penderitaan pasien dan memberikan perawatan yang penuh perhatian adalah hal yang tidak dapat digantikan oleh teknologi atau alat medis canggih sekalipun. Perawat memiliki peran besar dalam menciptakan suasana yang mendukung kesembuhan, baik dari segi fisik maupun mental pasien.
Komitmen perawat terhadap profesinya juga sangat luar biasa. Mereka tidak hanya bekerja untuk mencari nafkah, tetapi juga karena mereka memiliki rasa panggilan untuk membantu sesama. Perawat tahu betul bahwa peran mereka sangat penting, dan meskipun terkadang tidak terlihat, kontribusi mereka bagi kesehatan masyarakat sangat besar.
Menurut saya, perawat adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Di balik masker dan pelindung wajah yang mereka kenakan, mereka bekerja tanpa kenal lelah untuk menjaga kesehatan pasiennya. Tanggung jawab besar, tantangan berat, dan dedikasi tanpa henti adalah bagian dari kehidupan sehari-hari seorang perawat. Mereka adalah pilar utama dalam sistem kesehatan yang tidak hanya merawat pasien tetapi juga membangun fondasi kesehatan yang lebih baik untuk masa depan. Peran mereka tidak akan pernah tergantikan, dan penghargaan serta apresiasi terhadap profesi ini sangatlah penting untuk terus mendukung mereka dalam menjalankan tugas mulia ini.
Referensi:
Dame Maria Pakpahan, Fitriany Suangga, & Rizki Sari Utami. (2023). Hubungan Karakteristik Perawat Dan Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Tanjungpinang. Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, 4(1), 10–27. https://doi.org/10.55606/jrik.v4i1.2751
Septiani, C. O., & Ramadhika, A. (2024). Analisis Peran Perawat Dalam Penerapan Keselamatan Pasien Rawat Inap Di Klinik Pratama Rancajigang Medika. YUME : Journal of Management, 7(2), 903–910. https://www.journal.stieamkop.ac.id/index.php/yume/article/view/6901