Kegiatan KKN Tematik oleh Mahasiswa Universitan Negeri Surabaya Kelompok Jombang 05 di Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, resmi dibuka pada 03 Maret 2022 untuk langsung terjun di masyarakat.Â
Kegiatan KKN-T ini berlangsung selama 4 bulan dengan tema yang dipilih "Proyek Desa". Tim mahasiswa mengusung program utama "Gemar Menggamel" dan didukung program-program lain. Gemar Menggamel mengangkat kegiatan pelatihan seni karawitan yang ditujukan pada para remaja dan anggota karang taruna setempat.
Program Gemar Menggamel ini dilatarbelakangi oleh adanya minat dan potensi masyarakat Desa Panglungan terhadap kesenian Besutan, Ludruk, dan Jaran Kepang yang tak lepas dari seni karawitan sebagai pengiringnya dengan anggota pengrawit hanya kalangan orang tua.Â
Sangat disayangkan jika generasi muda tidak dikenalkan dengan kesenian tradiosional yang pada dasarnya mereka berpotensi untuk mampu menjadi pengrawit yang hebat dengan didukung oleh lingkungan yang berbudaya.Â
Atas kondisi tersebut, tim mahasiswa mengusung program "Gemar Menggamel" dengan harapan mengenalkan dan mencetak generasi muda dalam mengembangkan minat dan potensinya seni karawitan dalam rangka melestarikan budaya lokal. Tak hanya itu, ketersediaan seperangkat alat musik gamelan juga menjadi pendukung program ini dapat dilaksanakan dengan baik.
Kelompok Jombang 05 Mahasiswa KKN-T UNESA berjumlah 15 orang yang terdiri dari 5 Program Studi yakni Pendidikan Bahasa Jawa dan Sastra, Pendidikan Akuntansi, Sistem Informasi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Ilmu Keolahragaan.Â
"Perbedaan latar belakang keahlian tidak menghalangi program ini, justru dengan perbedaan tersebut kelompok Jombang 05 dapat saling bertukar pikiran hingga program 'Gemar Menggamel' dapat berjalan dengan baik," ujar Ketua KKN-T Jombang 05 Adhang Permana.
Masyarakat Desa Panglungan menyambut kedatangan mahasiswa UNESA dengan antusias, para remaja dan anggota karangtaruna secara rutin mengkuti pelatihan karawitan setiap hari selasa, jumat, dan minggu pukul 14.00 - 17.00 di Balai Dusun Dampak Desa Panglungan.
"Alhamdulillah, adanya mahasiswa KKN-T UNESA menjadikan remaja di sini mau belajar budaya tradisional dengan mengikuti pelatihan seni karawitan, kami sangat terbantu dan berharap remaja desa kami dapat melestarikan kesenian tradional dan berkegiatan positif ditengah kejamnya jaman," ujar Rukiaji, Ketua Paguyupan Kuda Kepang Dusun Dampak Desa Panglungan.
 Tim mahasiswa memberikan materi pengetahuan seputar seni karawitan, tata cara menabuh gamelan, dan mengiringi lagu sesuai notasi tertentu termasuk mengiringi pementasan ludruk dengan gamelan, pada peserta pelatihan.Â
Selama pelatihan seni karawitan berlangsung, peserta diberikan beberapa notasi lagu salah satunya Lagon Srepeg Surabaya. Beberapa dari mereka memiliki dasar menabuh gamelan, namun juga ada yang sama sekali tidak tahu bagaimana menabuh alat musik gamelan. S
etelah diadakan program "Gemar Menggamel" dengan kegiatan pelatihan seni karawitan ini, masing-masing dari peserta pelatihan mampu menabuh gamelan dengan cukup baik dan masih dalam tahap latihan untuk mengiringi pementasan ludruk yang diadakan saat penutupan KKN-T UNESA 2022 Desa Panglungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H