Mohon tunggu...
Mariana Silviani
Mariana Silviani Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyuka Kopi dan Puisi di pagi hari

Wanita berhati puisi, bersajak dengan semesta di bawah rinai mentari pagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketakutan

23 Agustus 2021   12:34 Diperbarui: 23 Agustus 2021   12:55 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapa
Aku ingin berpuisi
Apakah aku lebih mencintai sajakku?
Tapi aku berpuisi untuk berdoa ratusan kali

Bapa
Aku takut
Kehilangan genggamanMu
Sebab android lebih erat aku puja dan puji

Bapa
Aku takut
Kehilangan dunia maya
Ketimbang dunia nyata
Sebab yang jauh lebih terlihat
Yang dekat terlupakan

Bapa
Sekarang semua serba online
Belanja dengan segala aplikasi dan sentuhan jari pun jadi

Bapa
Sekarang jamannya online
Bahkan berdoa pun kami tak perlu berlutut
Sebab kami online memujiMu
Apakah karena Engkau terlalu jauh?
Sehingga engkau mendekatkan diri pada manusia?
Karena Engkau pun sama takutnya kehilangan kami
Dan kami lebih takut kehilangan androin kami..
Kami berdosa bukan karena dosa asal
Tapi dosa yang di ciptakan sendiri
Takut android
Takut Tuhan paranoid

(Dari Homili Romo Kris tentang takut kehilangan dan semua menjadi lebih instan, bahkan hal yang pertama bukan mencari Tuhan tapi android)

Silvi Walle
LDD, 15/10/20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun