Dalam penulisan artikel ini penulis menggunakan metode Telaah Pustaka (Search Library) sebagai upaya dalam mencari informasi dan mendalami materi. Metode ini menggunakan sumber-sumber seperti buku, artikel atau jurnal sebagai referensi untuk mencari tau informasi terkait materi secara lebih luas dan dapat menilai dari berbagai sudut pandang.
HASIL PEMBAHASAN
- Definisi Perkembangan
Tahap perkembangan berlangsung dari keadaan universal dan kurang sampai pada keadaan diferensiasi, artikulasi, dan integrasi yang mengalami kemajuan dalam beberapa waktu. Proses diferensiasi itu bersifat keseluruhan pada diri anak; bahwa bagian-bagian penghayatan keseluruhan ini sedikit demi sedikit semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan (Werner, 1957)
Diawali ketika bayi baru dilahirkan, ia telah mempunyai ilustrasi lengkap tentang dunia maupun kehidupan. Tetapi, gambaran tersebut masih kabur dan kurang detail. Terbawa oleh perkembangannya, penggambaran totalitas yang samar-samar tadi berangsur-angsur mulai jelas dan bagian-bagiannya semakin bertambah nyata, konkret dan strukturnya semakin lengkap.
Kemudian timbul kompleksitas dari variasi tersebut, seperti unsur gerak, jarak, bentuk, struktur, warna, dan lain-lain. tapi, secara keseluruhan merupakan bagian dari satu totalitas dan mengandung sifat totalitas tersebut. Dalam hubungannya dengan dasar perkembangan orthogenetic yang dikemukakan oleh Werner, perubahan-perubahan ini mengarah pada pengontrolan.
- Tujuan Psikologi Perkembangan
Menurut Mussen, dkk, dewasa ini psikologi perkembangan berfokus pada upaya mengetahui alasan yang melandasi terjadinya pertumbuhan dan perkembangan pada manusia sehingga dapat menghasilkan perubahan. Maka dari itu, psikologi perkembangan meliputi hal-hal berikut ini.
- Memberikan, mengukur, dan menerangkan perbedaan dalam berperilaku serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan usia dan mempunyai ciri-ciri secara keseluruhan. Dalam arti yang berlaku terhadap individu di mana saja dan dalam lingkungan sosial mana saja.
- Mempelajari perbedaan yang bersifat personal pada proses atau masa perkembangan tertentu.
- Mempelajari cara berperilaku anak dalam lingkungan tertentu yang menimbulkan respon yang berbeda.
- Mempelajari penyimpangan dari karakter diri yang dialami seseorang, semisal kenakalan, kelainan, dalam fungsionalitas.
Sementara itu Elizabeth B. Hurlock berpendapat bahwa psikologi perkembangan memiliki tujuan, yaitu:
- Mendapatkan perubahan yang biasanya terjadi pada usia yang umum dan khas dalam penampilan, perilaku, minat, dan tujuan dari tiap periode perkembangan.
- Menemukan kapan waktunya perubahan-perubahan mulai muncul.
- Menemukan alasan mengapa perubahan terjadi.
- Menemukan bagaimana perubahan tersebut berpengaruh pada perilaku.
- Menemukan apakah perubahan itu dapat diramalkan.
- Menemukan apakah perubahan bersifat global atau tidak.
- Dalam Perkembangan Punya Perilaku Karakteristik
Setiap proses perkembangan memiliki pola sikap yang karakteristik. Pola tersebut ditandai dengan masa equilibrium. Apabila seseorang dengan mudah menyesuaikan dirinya terhadap suatu tuntutan lingkungan dan akhirnya dia berhasil mengadakan penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial yang baik.Â
Tidak ada proses dimana perilaku yang punya karakteristik ini tidak dianggap sebagai "perilaku yang susah" dilihat pada standar kedewasaan. Hanya saja jika perilaku individu sejenis dengan rentang umur tertentu dan dapat menghambat penyesuaian diri hingga menjadi semakin buruk, maka hal tersebut barulah dikategorikan sebagai perilaku yang sulit.
- Prinsip-prinsip Dalam Perkembangan
Dalam Perkembangan terdapat prinsip yang tidak bisa dilepaskan dari suatu proses perkembangan individu, yaitu:
- Perkembangan Itu Tahap Yang Tidak Berhenti
Manusia secara terus-menerus berkembang atau mengalami yang namanya siklus perubahan yang dipengaruhi oleh pengalaman yang pernah didapatkan atau belajar sepanjang hayat Perkembangan, baik fisik maupun kejiwaan berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi hingga berada pada fase kematangan atau masa tua.
- Semua Fase Dalam Perkembangan Saling Berkaitan
Dalam perkembangan individu, baik fisik, intelektual, pengendalian emosi, cara bersosial, atau pun moral-spiritual, satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi dan punya kontribusi. Pada umumnya terdapat kaitan atau korelasi yang positif antara aspek ersebut.Â
Apabila dalam tahap usia anak-anak mengalami kendala (sering sakit-sakitan), maka dia akan mendapatkan sedikit kesulitan dalam perkembangan aspek untuk tumbuh dan berkembang, seperti: kecerdasan dan emosinya. Lalu, apabila perkembangan nilai spiritual dalam konteks keagamaan anak kurang baik, maka anak akan berkembang menjadi seorang yang berkarakter kurang baik, karena kurangnya pemahaman serta kesadaran.
DAFTAR REFERENSI