Surabaya, 09 Juli 2024 - Mahasiswa KKN- BBK 4 UNAIR menggelar kegiatan edukasi dan pembuatan spray anti nyamuk untuk pencegahan demam berdarah di RW 04 Kelurahan Simomulyo, Kota Surabaya. Mengingat masih ditemukannya kasus demam berdarah, pengembangan inovasi bidang kesehatan turut menghadirkan solusi baru dalam mencegah terjadinya penyakit, termasuk Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius di banyak negara tropis seperti kondisi negara Indonesia dengan kelembaban udara relatif tinggi yang memudahkan DBD berkembang. Salah satu inovasi ramah lingkungan yang menarik perhatian adalah pengembangan spray anti nyamuk berbahan dasar serai (Cymbopogon citratus) yang diklaim efektif dalam mencegah penyebaran virus DBD yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Serai tidak hanya dikenal dengan aromanya yang segar, tetapi juga sifatnya sebagai pengusir nyamuk alamiah yang efektif karena kandungan senyawa di dalamnya seperti citronellol dan geraniol, dimana kandungan tersebut telah terbukti efektif dalam mengusir nyamuk tanpa efek samping yang merugikan bagi kesehatan manusia.
“Inovasi kami membuat spray anti nyamuk menggunakan bahan alami dan ramah lingkungan ini sebagai solusi pencegahan DBD sehingga masyarakat tidak selalu bergantung pada lotion dan spray pembasmi nyamuk yang umumnya mengandung bahan kimia yang cukup berbahaya bagi kesehatan, salah satunya beresiko menyebabkan gangguan pernapasan,” ujar penanggungjawab pelatihan, Nur Fauziah di Surabaya, Jawa Timur. “Alat yang digunakan dalam pembuatan spray tersebut adalah talenan, pisau, panci, gelas ukur, kompor, saringan, baskom, dan botol spray sebagai wadahnya. Sedangkan bahan yang digunakan berupa serai, air, serta alkohol 70%. Cara pembuatan spray tersebut diawali dengan membersihkan serai menggunakan air bersih dan memotong batang serai menjadi potongan kecil - kecil. Serai lalu direbus dengan perbandingan serai dan air sebesar 1:3 hingga airnya berubah warna, kemudian diamkan sekitar 5 menit. Air rebusan serai kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam gelas ukur untuk dicampur dengan alkohol 70% dengan perbandingan 3:1. Masukkan campuran tersebut ke dalam botol semprot dan tutup rapat,” jelasnya.
Menurut Ibu Mimin, salah satu warga yang hadir dalam pelatihan, serai telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai tujuan, termasuk sebagai seduhan untuk minuman kesehatan dan juga bumbu dapur. “Aroma spray nya segar dan halus ketika dipakai di kulit, ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang alergi dan sensitif terhadap lotion anti nyamuk,” ujarnya. Upaya yang banyak dilakukan masyarakat untuk mengusir nyamuk berupa fogging, penggunaan obat nyamuk, lotion anti nyamuk, dan juga program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M Plus (Menutup, Menguras,Mengubur, serta Plus berupa menghindari gigitan nyamuk dengan memasang kelambu, menggunakan obat nyamuk, dan bubuk larvasida).
Ketua BBK 4 Simomulyo II, Reza Kusuma berharap dengan adanya edukasi dan pembuatan spray anti nyamuk ini, masyarakat juga dapat membuat sendiri semprotan anti nyamuk berbahan dasar serai tersebut, sebagai upaya pencegahan DBD dan juga untuk mengurangi bahaya paparan insektisida atau bahan kimia lain yang berdampak buruk bagi kesehatan maupun lingkungan sekitar, umumnya terdapat pada produk anti nyamuk yang beredar di pasaran.
Penulis : Silvia Indrayani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H