Mohon tunggu...
Silvia hutriannur
Silvia hutriannur Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kelelahan yang kau dapat, akan terbayar oleh jutaan inpirasi yang kau hasilkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pendekatan Pragmatik dalam Puisi

19 Januari 2021   20:39 Diperbarui: 19 Januari 2021   20:55 5638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi Pengagum mimpi karya Nanda Eka Adi Putra

Akulah pengagum di balik tabir rahasia senyum kharismamu
Merekat erat di benak malamku
Menghantarkan hasratku ke tepi bahagia
Merajut sejuta impian bersama mimpimu

Aku masih didalam malamku
Melukis senyum manismu didalam tidurku
Dan bermimpi tentang indah hari-hariku
Bersamamu...

Analis pendekatan pragmatik dalam puisi pengagum mimpi karya Nanda Eka Adi Putra

Akulah pengagum di balik tabir rahasia senyum karismamu
 Larik puisi terebut merupakan larik puisi yang terdapat pada bait pertama puisi karya Nanda Eka Adi Putra yang berjudul pengagum mimpi. Dalam larik tersebut menggambarkan tentang kekaguman seseorang terhadap orang yang dianggapnya istimewa, yang tak diungkapkan secara langsung kepada orangnya. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan diksi  tabir rahasia  yang berarti penyekat , rahasia, sesuatu yang tidak diungkapkan.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang terampaikan dari larik tersebut  kepada pembacanya adalah bahwa dalam kita mengagumi seeorang, kita tak selamanya harus mengungkapkannya secara langsung kepada orangnya. Bahkan kadangkala ada saat dimana kita memang tidak bisa mengungkapkannya dan hanya menyimpannya sendiri demi sebuah kebaikan bagi semuanya.  jangan takut mengagumi seseorang hanya karna kita tidak bia mengungkapkannya, karena mengagumi seseorang adalah hak bagi setiap orang itu sendiri.
Merajut sejuta impian bersama mimpimu
        Larik puisi tersebut pun terdapat pada bait petama puisi pada baris keempat. Larik tersebut menggambarkan  bahwa sang tokoh mempunyai banyak impian, angan  dan harapan bersama dengan seorang yang dikasihinya. Melalui pendekatan ini  pesan, dan manfaat yang tersampaikan kepada pembaca adalah setiap orang juga harus mempunyai mimpi. Jangan takut bermimpi meskipun kita tidak tau bahwa akankah mimpi itu dapat menjadi kenyataan. Kebanyakan orang berkata jangan bermimpi terlalu tinggi, nanti jatuhnya sakit  tapi yang benar ialah lemparkan jutaan  mimpimu lebih tinggi lagi, karena saat mimpi tersebut dapat hadir dalam pikiran Anda, maka sebenarnya ia memiliki ruang yang masuk akal untuk diwujudkan. Jadi intinya kita dihimbau untuk jangan pernah takut bermimpi.

PUISI Aku karya Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorangkan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun