Mohon tunggu...
silvia harvina
silvia harvina Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

low prof

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jika Ini Ramadhan Terakhirku...........

9 Agustus 2012   09:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Allah sayang aku.....

Luar biasa sayang-Nya...

Semua tepat pada waktunya....

dalam akhir Dzuhurku tadi.....

Aku bayangkan ....

Mungkin ini Ramadhan terakhirku.....

Allah menjagaku untuk tetap suci, jalankan semua perintah-Nya dalam bulan ini....bulan penuh pengampunan dan pengumpulan amal, badanku tiba-tiba bergetar tak terasa air mata ini tumpah.

Ataukah karena kuingat "mati"ku atau masalah sebelum aku menghadapMU di Dzuhur tadi, aku tak tahu.....yang jelas pikirku berkata...ini adalah Ramadhan terakhirku...

Aku dibiarkan suci tanpa "tamu"ku

Aku Engkau buatkan ujian sebelum Ramadhan ini

Untuk aku bertobat, lebih mendekat padaMU

Karena dengan Mu aku merasa damai....tenang....

Diantara  gelisah, resah akan kehidupan dunia...

Aku khusyu menjalani apa yang menjadi taqdirku, aku serahkan pada-Mu yang membuat semua ini terjadi, doaku semakin kupinta dari-Mu.....aku tenang, aku seolah ada dalam tangan-Mu

Dan masih dalam sujudku......

kutanyakan pada-Mu.....

benarkah yang aku rasa....?

Ini RAMADHAN terkhirku.....?

Jika Iya....sungguh aku bersyukur, karena Engkau ciptakan suasana agar aku lebih dekat dengan-Mu, lebih syahdu ku dendangkan firman-Mu disaat malam-malamku, ketika mata ini, hati ini, tubuh ini tak kompromi atas kelelahan jiwa dan ragaku...terus terjaga, tak lebih karena Ujian-Mu yang begitu menampar kehidupanku.

Dan kemudian di akhiri dengan hari Kemenangan

Dimana aku meminta maaf pada siapapun yang ada saat itu...

Atas segala dosa dan klilafku di dunia....

Allah Sayang padaku ....

Jika semua benar apa yang aku rasa

Di Dzuhurku ini....

Dan untuk sebuah nama, aku titipkan malaikat kecilku agar dia bisa menjemputku di syurga nanti....

Maafku atas salah, dosa dan kekuranganku dalam menjadi "BULAN" mu, seperti pintamu di inbox terakhir dalam ponselku hari ini....

"Bulan itu menerangi ya menerangi aja, gak perlu diminta-minta"

"Dan tau kapan waktunya, mesti terang penuh, terang separo dan kapan mesti tak nampak "

"Aku ingin kamu jadi bulan yang menerangi hatiku "

Untuk sebuah nama yang selalu ada memenuhi setiap sudut rongga di hatiku dengan cinta yang kamu punya, untuk kesetiaan yang kau beri, segala bentuk perhatian, kasih sayang dan kesabaran juga pembelajaran selama ini, aku sangat-sangat beruntung pernah memiliki mu dan menjadi salah satu milikmu yang selalu kamu jaga dengan sangat baik. I LoVe You so much.......titip semua yang telah aku berikan padamu atas ijin dan doa-Nya.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun