Mohon tunggu...
Silvia FebrianHajani
Silvia FebrianHajani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

saya merupakan Mahasiswi prodi Rekayasa Nanoteknologi Univeritas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital

28 Juni 2022   21:26 Diperbarui: 28 Juni 2022   21:31 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan mental merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan memiliki kepedulian atas kesehatan mental yang baik, manusia dapat mudah untuk bersosialisasi di lingkungannya. Sebaliknya, jika kepedulian individu terhadap kesehatan mental dirinya sendiri rendah, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang sulit untuk diterima lingkungan karena bagaimana dia akan bersosialisasi dengan baik, jika dirinya saja mengabaikan kesehatannya sendiri?

Di era globalisasi ini, isu terkait kesehatan mental sudah menjadi isu yang sering digaungkan terutama oleh remaja. Hal ini menjadi langkah yang amat baik karena di umur mereka yang masih terbilang muda, edukasi terhadap kesehatan mental sudah diterima oleh mereka. Dengan begitu, edukasi tersebut dapat menjadi bekal mereka dalam mengatasi diri dengan beberapa permasalahan yang muncul dalam hidupnya.

Namun, terkadang isu kesehatan mental menjadi bom waktu bagi remaja dalam menerapkan edukasi tersebut kepada publik. Contoh saja seorang remaja yang merasa dirinya terkena beban mental hanya karena disuruh orangtuanya. Hal ini merupakan pemahaman dan penerapan yang salah dalam menanggapi edukasi tentang apa kesehatan mental itu di kalangan remaja.

Selain itu, dalam pelaksanaannya, media sosial memang menjadi media yang sesuai bagi individu untuk melakukan personal branding. Itu mengapa banyak sekali individu menampilkan gelar ataupun penghargaan yang mereka punya di laman pribadinya. Pencapaian-pencapaian itu tentu tidak hanya dilihat oleh dirinya saja, tetapi kerabat yang lain pun ikut menyaksikan pencapaian tersebut dengan berbagai respon yang positif. Maraknya langkah personal branding ini memang pada dasarnya memberikan hal positif bagi individu lainnya, terutama dalam berusaha mencapai segala impian yang dimiliki masing-masing. Namun, di sisi lain ternyata hal tersebut juga dapat memberikan orang lain kekhawatiran akan masa depan, terburu-buru dalam mengambil risiko, takut tertinggal dengan teman sebayanya, iri dengan pencapaian orang lain, dan sebagainya. Sesuatu yang mulanya bernilai positif menjadi berbanding terbalik bagi orang lain.

Semuanya dapat terjadi jika kita tidak peduli dengan kesehatan mental kita. Secara emosional, kita membiarkan pikiran-pikiran negatif tentang kekhawatiran itu menguasai diri kita tanpa membatasinya. Padahal, kekhawatiran itu hanyalah bukti adanya konstruksi sosial yang terbentuk di lingkungan kita. Pandangan bahwa dalam umur sekian harus sukses, pandangan bahwa kesuksesan tiap orang ada idealnya. Sedangkan, postingan tentang pencapaian yang mulanya bernilai positif pun diterima secara negatif oleh orang lain.

Maka sebelum emosi itu semakin menyerang diri kita, kita dapat mengendalikan hal tersebut dengan berbagai cara yang efektif, diantaranya, yaitu:

Meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan mental

Kepedulian terhadap mental diri sendiri merupakan hal yang penting bagi setiap individu agar diri kita dapat mengatasi atas sesuatu yang kita terima. Tahu bahwa kapan harus bertindak dan kapan harus mengabaikan pikiran yang tidak seharusnya mengganggu aktivitas kita tiap harinya.

Rajin berolahraga

Berolahraga menjadi salah satu cara yang efektif dalam menghilangkan stress. Dengan berolahraga, kita melakukan peregangan-peregangan yang bisa membantu menghilangkan kepenatan dalam diri. Tidak harus berolahraga yang berat untuk mencapai hal tersebut, sekedar berlari atau yoga saja dapat membantu kita menghilangkan pikiran negatif tersebut dengan baik.

Meningkatkan kemampuan diri atau hobi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun