Mohon tunggu...
silvia amanda
silvia amanda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SILVIA AMANDA XII MIPA 5

hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Eco Enzym, Fermentasi Sampah Multi Manfaat

18 Februari 2022   13:39 Diperbarui: 18 Februari 2022   14:00 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat dalam mengelola sampah ditengah masyarakat kini telah menggelora, banyak yang memanfaatkan sampah organik dengan sedemikian rupa agar bisa dimanfaatkan kembali. 

Dengan adanya pemanfaatan sampah organik ini juga sebagai solusi dalam laju produksi sampah yang terus meningkat di Indonesia. Namun, pernahkah terbayang dalam benak anda bagaimana cara pengelolaan sampah tersebut agar bisa menjadi lebih bermanfaat?

Salah satu cara alternatif penerapan dalam pemanfaatan sampah organik yaitu dengan memfermentasikan sampah tersebut, yang mana dinamakan dengan "Eco Enzyme". Eco enzyme sendiri merupakan cairan ekstrak yang dihasilkan dari fermentasi bahan alami, seperti protein tumbuhan, mineral dan hormon (sisa sayuran dan buah-buahan dengan substrat gula merah). 

Tak perlu rumit dalam pencarian bahan pembuatan eco enzym ini, cukup dengan mengolah sisa sampah dapur seperti kulit dari buah-buahan dan sayuran yang tidak berguna menjadi enzyme yang ramah lingkungan dan bermanfaat. 

Cairan eco enzyme ini umumnya berwarna jingga jernih kecoklatan dan memiliki aroma segar dan kuat. Manfaat dari eco enzyme ini sendiri dapat digunakan sebagai cairan serbaguna untuk keperluan membersihkan rumah, detergen hingga bermanfaat dalam sektor pertanian maupun peternakan.

Proses pembuatan eco enzyme ini dimulai dengan melakukan cek suhu pada kamar terhadap sampah dapur, gula merah dan air pada formula yang masing-masing dengan perbandingan 3:1:10. 

Sebagai contoh, pada penggunaan bahan dari kulit buah yaitu kulit jeruk, sebanyak 300 gram, 100 gram gula merah, dan 1000 ml air yang disimpan kedalam sebuah botol plastik atau toples dengan keadaan rapat. Lamanya waktu proses fermentasi ini dilakukan kurang lebih selama 90 hari untuk mendapatkan hasil yang sempurna. 

Pada bulan pertama eco enzyme, akan terjadi proses fermentasi yang menghasilkan alcohol, proses ini terjadi karena kandungan gula didalamnya. Proses ini berfungsi menghasilkan banyak gas. Gas yang dihasilkan harus kita lepaskan agar tidak meledak. Pada bulan kedua, akan terjadi pengasaman. Sehingga akan berbau asam dan segar. Ini berarti fermentasinya berjalan dengan baik. Dan pada bulan ketiga, terjadi proses enzyme, dimana semua mikroba baik yang ada pada bahan tersebut aktif.

Setelah 90 hari lamanya, maka eco enzyme siap digunakan dan dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama. Cara fermentasi ini sangat efektif dalam membantu pengurangan sampah organik dan sampah dapur, diharapkan cara ini juga dapat diketahui secara luas oleh masyarakat umum di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun