PENDIDIKAN KELUARGAÂ
MAKALAHÂ
PERKEMBANGAN ERA DIGITAL
 BAGI REMAJAÂ
Â
 Oleh :
 NAMA : SILVIA OKTA PRATAMA
 NIM  : 20005022
 SEKSI: 007
 (SELASA)
Dosen Pembimbing:
 Dr. Ismaniar, M.Pd.
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
 UNIVERSITAS NEGERI PADANG
 2021
 KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan berkat rahmat-Nya, sehingga makalah Pendidikan Keluarga dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Salam serta shalawat senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Rasullulah SAW
 Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Pendidikan Keluarga yang berjudul "Dampak Perkembangan Era Digital Saat Pandemi Covid 19 Bagi Remaja". Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah yaitu, Dr. Ismaniar, M.Pd serta semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya
 Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan serta pengalaman bagi para pembaca dan semoga memberi manfaat besar bagi kita. Sebagai penulis, kami yakin makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan untuk menyempurnakan makalah ini
 Pesisir Selatan,20 Juni 2021
Â
Penyusun
Â
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................l
 KATA PENGANTAR .................................................................................ll
 DAFTAR ISI ............................................................................................lll
 BAB I  PENDAHULUANÂ
- Latang Belakang ...................................................................................1
- Rumusan Masalah .................................................................................1
- Tujuan ...............................................................................................1
 BAB II PEMBAHASANÂ
- Pengertian Era Digital ...........................................................................2
- Pengertian Remaja ...............................................................................2
- Karakteristik Remaja dan karakteristik generasi anak digital..........................3
- Dampak Era Digital Bagi Remaja..............................................................4
- Peran pendidikan informal / pendidikan keluarga untuk menimalisirkan dampak era digital terutama untuk remaja/anak.....................................................5
 BAB III PENUTUPÂ
- Kesimpulan .......................................................................................7
- Saran................................................................................................8
 DAFTAR PUSTAKAÂ
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Â
- Latar Belakang
 Jika membahas masalah pengertian era digital, mungkin Anda akan kebingungan karena tidak ada keterkaitannya dengan ilmu pengetahuan. Bahkan bisa dikatakan tidak ada pengertian era digital menurut para ahli. Karena alur perkembangannya berjalan begitu saja sesuai tuntutan zaman.Pada era modern ini terjadi banyak perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek yang secara tak sadar sangat mempengaruhi terhadap kehidupan manusia. Salah satu perkembangan yang paling berpengaruh yaitu di bidang teknologi, terutama teknologi informasi. Internet merupakan salah satu produk dalam bidang tersebut, yang menawarkan berbagai macam kemudahan untuk mendukung berkembangnya kualitas hidup manusia pada era digital ni, salah satunya adalah kemudahan dalam memperoleh informasi mengenai segala hal yang ingin diketahui kapanpun dan dimanapun.
 Perkembangan dan kemudahan yang disuguhkan tersebut memberikan dampak positif dan negatif yang terhadap pola kehidupan masyarakat, tidak terkecuali remaja .
- Rumusan Masalah
- Apa itu era digital ?
- Apa yang dimaksud dengan remja?
- Bagaimana karakteristik seorang remaja dan karakteristik anak era digital ?
- Bagaimana Dampak era digital bagi remaja terutama saat pandemic ?
- Bagaimana peran pendidikan informal / pendidikan keluarga untuk menimalisirkan dampak era digital terutama untuk remaja/anak ?
- Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian  Era digital
- Untuk mengetahui pengertian Remaja
- Untuk mengetahui karakteristik seorang remaja dan karakteristik anak era digital
- Untuk mengetahui Dampak era digital bagi remaja terutama saat pandemic
- Untuk mengetahui peran pendidikan informal / pendidikan keluarga untuk menimalisirkan dampak era digital terutama untuk remaja/anak
BAB II
PEMBAHASAN
 Pengertian Era DigitalÂ
Secara umum, era digital adalah suatu kondisi kehidupan atau zaman dimana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Bisa juga dikatakan bahwa era digital hadir untuk menggantikan beberapa teknologi masa lalu agar jadi lebih praktis dan modern.
 Media baru (era digital) adalah istilah yang di gunakan dalam kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru sering di gunakan untuk menggambarkan teknologi digital. Media baru memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. selain internet seperti media cetak, telivisi, majalah, Koran dan lain-lain bukanlah termasuk dalam kategori media baru. Media massa Beralih ke media baru atau internet karena ada pergeseran budaya dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan media baru yang lebih memudahkan masyarakat dalam menerima informasi lebih cepat dalam hal ini internet yang membuat media massa berbondong-bondong pindah haluan. Kemajuan teknologilah yang memaksa media massa harus berubah dalam menyampaikan informasi.
- Pengertian RemajaÂ
 Pengertian remaja adalah peralihan dari masa anak-anak untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja sendiri berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.
 Sedangkan menurut psikolog, pengertian remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga dewasa. Dikatakan remaja saat adanya perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan bentuk tubuh, serta perkembangan karakteristik seksual.
 Namun, perbedaan pendapat para ahli psikologi itu digambarkan oleh Y. Singgih D. Gunarso (1989 : 7), bahwa pengertian remaja adalah perubahan fisik yang didahului dengan kematangan seksual.Melansir dari laman kemkes.go.id, dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 25 tahun 2014, remaja adalah seseorang dalam rentang usia 10-18 tahun. Sedangan menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun.Tahun 1974, WHO memberikan pengertian remaja yang lebih konseptual, hal ini mencakup tiga kriteria yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi.
 Sehingga WHO menetapkan batasan usia dari remaja adalah berkisar antara 10-20 tahun, dan membagi kurun usia tersebut dalam dua bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun, serta remaja akhir 15-20 tahun.Selain itu, masa remaja juga ditandai dengan adanya perkembangan fisik dan mengalami perubahan secara psikologis.
 Intinya, pengertian remaja adalah seseorang yang mulai belajar bertanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan. serta mulai sadar dengan dirinya sendiri kalau bukan anak-anak lagi.
- Karakteristik Remaja dan karakteristik generasi anak digital
- Pertumbuhan Fisik, Pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai puncak kecepatan. Pada fase remaja awal (11-14 tahun)karakteristik seks sekunder mulai tampak, seperti penonjolan payudara pada remaja perempuan, pembesaran testis pada remaja laki-laki, pertumbuhan rambut ketiak, atau rambut pubis. Karakteristik seks sekunder ini tercapai dengan baik pada tahap remaja pertengahan (usia 14-17 tahun) dan pada tahap remaja akhir (17-20 tahun) struktur dan pertumbuhan reproduktif hampir komplit dan remaja telah matang secara fisik.
- Kemampuan berpikir, Pada tahap awal remaja mencari-cari nilai dan energi baru serta membandingkan normalitas dengan teman sebaya yang jenis kelaminnya sama. Sedangkan pada remaja tahap akhir, mereka telah mampu memandang masalah secara komprehensif dengan identitas intelektual sudah terbentuk.
- Identitas, Pada tahap awal,ketertarikan terhadap teman sebaya ditunjukkan dengan penerimaan atau penolakan. Remaja mencoba berbagai peran, mengubah citra diri, kecintaan pada diri sendri meningkat, mempunyai banyak fantasi kehidupan, ketiak, atau rambut pubis yang terlambat atau terlalu dini seringkali menimbulkan perasaan malu/minder/kurang percaya diri karena merasa keadaan mereka berbeda dengan sebayanya.
 Tidak hanya itu, ada juga karakteristik Anak Generasi Digital
- Memiliki ambisi besar untuk sukses, Anak zaman sekarang cenderung memiliki karakter yang positif dan optimis dalam menggapai mimpi dalam hidupnya.
- Anak cenderung berpikir praktis dan berperilaku instan (speed).
- Anak mencintai kebebasan. Generasi Net sangat menyukai kebebasan berpendapat, berkreasi, berekspresi.
- Percaya diri. Anak-anak yang lahir pada generasi ini mayoritas memiliki kepercayaan diri yang tinggi, memiliki sikap optimis dalam banyak hal.
- Peran pendidikan informal / pendidikan keluarga untuk menimalisirkan dampak era digital terutama untuk remaja/anak
Anak atau remaja yang mengakses internet secara tidak terkendali mempunyai beberapa potensi risiko. Pasalnya, mereka sangat berpeluang berinteraksi dengan orang yang mungkin bisa membahayakan dirinya. Misal, terpapar konten penyimpangan sosial, terhubung dengan pedophilia, terpapar konten pornografi/kekerasan/kebencian dan hoax, tereksploitasi secara komersial, terganggu privasinya, dan terhubung dengan orang yang tidak dikehendaki. Masalahnya, tidak terkendalinya anak dan remaja dalam mengakses internet berawal dari dalam keluarga sendiri. Awalnya kehadiran teknologi digital di rumah disambut antusias oleh seluruh anggota keluarga. Tetapi lama kelamaan anak dan remaja membiarkan dirinya hidup dalam dunia maya yang dianggapnya lebih menarik ketimbang dunia nyata.
Penting bagi orangtua melakukan pengawasan untuk dapat mengurangi dampak negatif teknologi digital. Melansir Forum Sahabat Keluarga Kemendikbud, ada beberapa upaya dapat dilakukan orangtua sendiri agar dapat menanamkan literasi digital sehingga lebih banyak manfaat yang dapat diraih dan meminimalkan dampak negatif teknologi digital.
- Meningkatkan pengetahuan orangtua Orangtua seharusnya tahu situs-situs apakah yang memberi manfaat di internet bagi anggota keluarga dan situs apa yang justru akan merugikan bagi mereka. Dengan demikian orangtua dapat mengarahkan anggota keluarga untuk menggunakan akses internet secara sehat.
- Kondisi ini harus dipahami para orangtua di lingkungan keluarga. Mereka tidak bisa menghindari tuntutan jaman untuk selalu menambah pengetahuan mereka tentang teknologi digital. Jika hal ini tidak dilakukan, orangtua akan kesulitan untuk memberikan tuntunan bagi anak-anak mereka dan tidak bisa melindungi mereka dari dampak negatif penggunaan teknologi digital. Dengan kata lain orangtua perlu belajar memahami teknologi digital secara terus menerus.
- Komitmen teknologi digital sehat Komitmen yang tinggi dari segenap anggota keluarga terutama orangtua pada tata cara menggunakan teknologi digital patut mendapat perhatian lebih. Orangtua seharusnya bisa membuat aturan yang dipatuhi bersama dalam penggunaan teknologi digital. Misalnya seluruh anggota keluarga tidak boleh menggunakan gawai pada saat makan, atau tidak membuka situs yang tidak bermanfaat, membatasi jam penggunaan gawai terutama pada saat jam belajar anak-anak. Penegakan aturan ini haruslah diawali dari para orang tua sendiri. Seringkali kita bisa melihat orangtua berusaha menerapkan aturan ketat penggunaan teknologi digital pada anak-anaknya tetapi justru mereka sendiri yang selalu melanggarnya. Hal ini akan menyebabkan kurangnya respek dari anak-anak terhadap orang tuanya.
- Menyediakan keragaman aktivitas rekreasi Pada awalnya ketergantungan seseorang pada teknologi digital seringkali dimulai dari aktivitas rekreasi. Banyak ketergantungan pada gawai diawali dengan bermain game komputer, berinteraksi dengan teman-teman melalui media sosial, dan aktivitas rekreatif lainnya. Sudah menjadi hakikat manusia untuk memberikan kenyamanan bagi tubuh ataupun pikirannya melalui aktivitas rekreasi. Kebutuhan terhadap aktivitas rekreasi ini perlu difasilitasi di dalam keluarga dengan menyediakan beragam jenisnya. Dengan adanya aktivitas rekreasi yang beragam, misalnya olahraga atau liburan bersama, maka teknologi digital tidak lagi menjadi satu-satunya pilihan. Seringkali kita mendengar orang tua mengeluhkan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas rekresi bersama. Tanpa disadari hal ini menjadi awal dari ketergantungan pada gawai dan teknologi digital lainnya.
- Â Peningkatan kepedulian masyarakat Ditinjau dari segi interaksi antar manusia, dunia digital sebenarnya sama saja dengan dunia nyata. Segala norma dan etika yang berlaku di dunia nyata sepatutnya pula diterapkan di dunia digital. Kita tidak bisa seenaknya menyerang pribadi orang lain di dunia maya tanpa konsekuensi yang harus siap kita terima seperti di dunia nyata. Memang disayangkan kemampuan dunia digital untuk menyembunyikan identitas (anonymous) seringkali disalahgunakan untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai norma yang berlaku di masyarakat tanpa harus khawatir konsekuensi yang dihadapi. Caci maki atau kata-kata kasar sering kita lihat di berbagai media sosial ditulis dengan bebas oleh akun yang identitasnya tidak jelas. Untuk mencegah hal ini sebenarnya sudah ada pendekatan secara hukum melalui UU ITE. Semua pengguna internet seharusnya sadar tidak ada jejak digital yang tidak mungkin terlacak bahkan dengan menggunakan akun anonim sekalipun. Walaupun demikian tidak mungkin penegak hukum di Indonesia bisa memproses seluruh orang yang melakukan berbagai pelanggaran etika atau norma di internet. Para penegak hukum akan lebih berfokus pada pihak-pihak yang jelas-jelas melakukan pelanggaran hukum atau menunggu adanya laporan terlebih dahulu. Penyedia layanan media sosial, admin komunitas daring, atau pihak-pihak yang memiliki kekuatan untuk menegur atau memberikan sanksi bagi seseorang yang melanggar norma dan etika di dunia maya harus turut serta dalam berbagai tindakan penyadaran ini. Demikianlah beberapa upaya yang dapat diterapkan dalam menumbuhkan literasi digital di keluarga. Banyak upaya lain yang bisa dilakukan baik dari internal keluarga, yaitu orangtua sebagai pemimpin pada sebuah keluarga ataupun dari eksternal seperti masyarakat dan pemerintah. Salah satu tujuan yang ingin kita capai tentu kita berharap anggota keluarga di Indonesia dapat menjadi seorang manusia yang kompeten, beradab dan beretika tidak hanya di dunia nyata tetapi juga di dunia digital.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Perkembangan era digital juga terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Karena sebenarnya masyarakat sendiri yang meminta dan menuntut segala sesuatu menjadi lebih praktis dan efisien. Namun tentu ada beberapa dampak yang akan diterima dengan era digital tersebut. Dampak tersebut ibaratkan 2 mata logam yang mempunyai 2 sisi yang berbeda, sehingga dapat dikatakan memiliki dampak positif dan negative .
Pada kondisi anak --anak atau remaja merupakan kondisi yang rentan akan kurangnya  kontorol dari diri sendiri, pada perkembangan era digital ini membuat anak-anak/ remaja sukar untuk lebih memiliki dampak negative dari era digital yang terus berlangsung ini, halm ini dikarenakan factor psikologis mereka.
Peran sector pendidikan informal (pendidikan keluarga) menjadi kunci untuk dapat membantu anak-anak/ remaja untuk mengendalikan diri dalam menghadapi era digital ini, terutama pada kondisi pandemic covid 19 ini. Pada saat covid ini diharapkan dengan banyaknya interkasi anak-anak/ remaja dengan orang tua menjadikan peran pendidikan informal dapat lebih terjadi. Namun, perlu diwaspadai ! jika peran tersebut tidak teerlaksana maka dampak negative dari era digital memiliki peluang besar terjadi dikarenakan kondisi covod , dimana anak-anak/ remaja hampir setiap hari menggunakan fasilitas era digital.
- SaranÂ
- Makalah berjudul "Perkembangan Era Digital Bagi Remaja ". Ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Sehingga perlulah bagi kami, untuk memberikan saran yang membantu supaya makalah ini mendekati lebih baik . Atas perhatian anda semuanya, kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://divedigital.id/apa-itu-era-digital/. Diakses pada 20 Juni 2021
Herlina, Dyna, Benni Setiawan dan Gilang Jiwana. 2018. Digital Parenting : Mendidik Anak di Era Digital. Yogyakarta : Samudra Biru.
https://www.diadona.id/family/pengertian-remaja-menurut-para-ahli-dan-who-200530i.html. Diakses pada 20 Juni 2021
https://edukasi.kompas.com/read/2018/12/20/20141271/4-langkah-membangun-literasi-digital-sehat-dalam-keluarga?page=all. Diakses pada 20 Juni 2021
http://eprints.ums.ac.id/47597/1/BAB%20I.pdf. Diakses pada 20 Juni 2021
http://eprints.ums.ac.id/55294/3/BAB%20I.pdf. Diakses pada 20 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H