Permasalahan dalam pembelajaran sastra muncul dari kurangnya pemahaman akan pentingnya pendidikan sastra, sehingga menimbulkan sikap meremehkan dan mengabaikan pentingnya pendidikan sastra.Â
Kesalahpahaman tentang sastra dan sikap tidak bersahabat terhadap sastra menyebabkan kebencian terhadap sastra. Oleh karena itu, ajaran sastra tidak dianggap  penting.Â
Rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dan sastra di sekolah disebabkan oleh berbagai penyebab, antara lain kurikulum, guru, siswa, sarana prasarana, dan pemahaman konsep sastra yang kurang baik.Â
Mendorong semangat apresiasi siswa terhadap karya sastra, yang dapat diukur dengan kriteria seberapa banyak siswa yang belajar dalam kurun waktu tertentu. Misalnya membaca dan meringkas, menulis resensi, mengomentari karya sastra, menulis sastra (cerpen, puisi).Â
Dengan ini, mereka mulai mengevaluasi sastra dan mengagumi kata-kata yang tak terlukiskan di balik relung kehidupan yang terkandung dalam karya sastra yang mereka baca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H