Mohon tunggu...
Silvia Dewi Rahmawati
Silvia Dewi Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Problematika Pengajaran Sastra Indonesia dalam Pendidikan Formal

15 Mei 2022   11:30 Diperbarui: 15 Mei 2022   11:34 2233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran sastra di lembaga pendidikan formal yang mengajarkan sastra masih dianggap belum mencapai tujuan utamanya yaitu membekali siswa dengan pengalaman sastra melalui apresiasi dan ekspresi.  

Menurut Rudy dalam Aminudin (1990:30), sastra telah diperlakukan dengan munculnya asumsi bahwa sastra hanya merupakan pelajaran untuk kesenangan, bahwa sastra tidak berpotensi mengembangkan kemampuan berbahasa siswa. Sikap yang kurang apresiatif muncul dari siswa dan guru, sehingga pengajaran sastra terabaikan. 

Kemendiknas (2011:59) menyatakan bahwa penyajian sastra pendidikan hanya  memenuhi persyaratan kurikulum. Pengajaran sastra di berbagai jenjang pendidikan, selama ini dipandang sebelah mata dan diabaikan oleh para guru. Terutama mereka yang memiliki sedikit pengetahuan dan reputasi (budaya). 

Meski ada berbagai keluhan, tampaknya ada beberapa hal yang perlu ditegaskan terkait pembelajaran sastra di sekolah dengan menggunakan acuan silabus saat ini.

Pembahasan dalam artikel ini memaparkan permasalahan pembelajaran sastra pada pendidikan formal dan solusi yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan pembelajaran sastra pada pendidikan formal. Pendidikan sastra sehari-hari di lembaga pendidikan formal menjadi semakin bermasalah. 

Pembelajaran sastra tampaknya sudah lama mengalami kendala. Keluhan dari guru, siswa dan penulis tentang rendahnya reputasi sejarah sastra adalah bukti nyata bahwa ada yang salah dengan studi sastra di lembaga pendidikan formal. Berikut adalah beberapa masalah yang mungkin Anda temui ketika belajar sastra Indonesia di sekolah:

Proses pembelajaran sastra di sekolah dirasa belum optimal karena bersifat sukarela, ketat, membosankan dan tidak mampu membangkitkan minat dan gairah siswa untuk belajar sastra secara keseluruhan. Akibatnya, pemahaman siswa terhadap sastra tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. 

Buku-buku sastra yang disimpan di perpustakaan sekolah tetap tidak tersentuh. Kurangnya membaca karya sastra mempengaruhi kepekaan moral. 

Tak heran jika Danart pernah mengatakan bahwa salah satu penyebab perselisihan mahasiswa adalah mahasiswa yang tidak mengambil mata kuliah sastra dengan baik dan mengenal berbagai buku sastra.

Situasi mahasiswa dan buku sastra juga dibahas dalam kaitannya dengan masalah komunikasi sastra yang menunjukkan berbagai alasan, siswa kurang tertarik untuk membaca, termasuk membaca karya sastra. 

Selain itu, banyak sekolah yang kekurangan buku sastra sehingga mengakibatkan kerugian dan sekarang juga ada buku tentang Sastra, yang bisa lebih menyesatkan daripada meningkatnya apresiasi siswa terhadap sastra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun