Mohon tunggu...
ESTINING SILVIARINI
ESTINING SILVIARINI Mohon Tunggu... Guru - FOTO

BIO

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Laporan Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

6 Februari 2022   21:42 Diperbarui: 6 Februari 2022   21:50 4634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LAPORAN AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

PENULIS : ESTINING SILVIARINI, S.Pd 

CGP ANGAKTAN 4

UNIT KERJA : SD NEGERI KOWANGAN KAB. TEMANGGUNG

  • LATAR BELAKANG

Budaya positif di sekolah merupakan sebuah kesepakatan bersama yang diyakini bersama untuk dijalankan di sekolah. Budaya positif sangat penting bagi siswa dalam mengembangkan kodrat mereka oleh karena itu sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, sekolah yang ramah anak, agar murid-murid merasa nyaman, merdeka, dalam mengembangkan dirinya dengan penuh rasa tanggung jawab dan memiliki karekter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Pada zaman sekarang ini dimana informasi dan budaya asing dari luar dapat dengan mudahnya masuk ke negara kita, maka semakin bertambahnya tugas kita sebagai pendidik untuk mengatasi masalah moral anak didik kita. Generasi muda dengan mudahnya dapat mengikuti trend yang masuk apalagi dengan kepribadian mereka yang masih labil, dapat mempengaruhi perkembangan karekter anak. Kita sebagai pendidik perlu menerapkan budaya positif di sekolah sebagai salah satu upaya menyaring dampak negatif dari pengaruh budaya asing yang kurang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Disiplin positif yang selama ini dijalankan masih model disiplin yang berpusat pada guru dan bukan berpusat siswa, pada tahap ini guru belum menempatkan posisi sebagai manajer. Guru masih sebagai penghukum, pembuat sisea merasa bersalah, dan pemantau. Kesadaran akan disiplin belum berasal dari kesadaran diri namun berdasarkan karena katakutan akan mendapat hukuman.

Sebagai pendidik tujuan kita adalah untuk menciptakan peserta didik yang mempunyai kesadaran dari dalam diri memiliki disiplin positif dan mempu bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Salah satu upaya untuk menciptakan murid yang merdeka adalah adanya diisiplin yang kuat dari dalam dirinya. Disiplin disini adalah disiplin diri yang memiliki motivasi internal. Jika kita tidak memiliki disiplin internal kita masih memerlukan pihak lain untuk mendisiplinkan kita.

Upaya untuk menumbuhkan budaya positif di sekolah merupakan tugas guru sebagai motivator ynag berperan untuk menumbuhkan disiplin diri pada diri siswa, sehingga siswa mampu menjadi pribadi yang dapat mengontrol diri, bertanggung jawab, merdeka dan memiliki karekter yang sesuai dengan Profil Pelajar Panccasila. Dalam menciptakan budaya positif, guru harus berkolaborasi dengan semua warga sekolah, kepala sekolah, rekan guru, komitae, karyawan dan juga masyarakat. Dengan kolaborasi akan menjadi kekuatan dalam menciptakan budaya positif di sekolah.

  • DESKRIPSI AKSI NYATA 
  • Tujuan 

Tujuan dari tindakan aksi nyata ini adalah:

  • Menerapkan budaya positif di sekolah melalui kesepakatan kelas
  • Menumbuhkan karakter pada siswa antara lain berakhak mulia, mandiri, tanggung jawab, disiplin, dan saling menghargai
  • Mewujudkaan merdeka belajar melalui penerapan budaya positif
  • Menumbuhkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasilan pada siswa
  • Tolak Ukur

Tolak ukur pada kegiatan ini adalah:

  • Peserta didik Bersama dengan wali kelas membuat kesepakatan kelas
  • Guru dan peserta didik secara konsisten menjalankan kesepakatan kelas
  • Peserta didik menerapkan budaya positif dalam kesehariannya
  • Tumbuhnya karakter pada siswa antara berakhak mulia, mandiri, tanggung jawab, disiplin, dan saling menghargai
  • Terwujudnya merdeka belajar
  • Tumbuhnya nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila Pada diri siswa
  • Linimasa Yang Akan Dilakukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun