Mohon tunggu...
SILVIA
SILVIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tersulah Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Kebijakan Publik di Indonesia

7 Juli 2022   22:49 Diperbarui: 7 Juli 2022   23:14 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam riset kebijakan, perihal yang fundamental yang mesti dicermati bahwasanya dalam merumuskan suatu kebijakan butuh terdapatnya pertimbangan serta analisis- analisis yang mendalam saat sebelum suatu kebijakan itu dilahirkan. Kebijakan publik merupakan tentang bagaimana suatu regulasi dapat mencakup kemaslahatan untuk banyak orang, 

meski dalam hal ini tidak terdapat kebijakan tanpa terdapatnya pro serta kontra terhadap kebijakan tersebut. Pada alur penerapan kebijakan publik di Indonesia, semacam yang kita tahu bersama banyak sekali aspek yang membatasi dalam pengimplementasiannya. Ini adalah tantangan kita bersama yang terlebih spesialnya pemerintah selaku pemangku jabatan dalam suatu negara yang mempunyai wewenang.

Dilahirkannya suatu kebijakan memanglah membolehkan terdapatnya polemik yang mencuat sebabnya. Melahirkan suatu kebijakan memanglah bukan suatu hal yang gampang, apalagi buat melahirkan kebijakan di tingkat lokal saja begitu rumit, terlebih pada tingkatan yang luas. 

Perihal tersebut perlu pertimbaangan yang matang, sebab berkenaan dengan kelompok sasaran dan wilayah cakupan yang besar. Butuh diakui kalau dalam bermacam proses kebijakan publik senantiasa sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pada dasarnya, terbentuknya kegagalan sesuatu kebijakan diakibatkan oleh 2 (dua) hal. Awal sebab suatu kebijakan tersebut tidak diimplementasikan, serta kedua sudah diimplementasikan tetapi kandas ataupun tidak sukses. Perihal ini terjalin dimungkinkan oleh terdapatnya pengaruh politik, tidak terdapatnya kordinasi yang kokoh antara pihak terpaut, 

sebab tidak memahami kasus, ataupun oleh bermacam aspek yang lain. Terpaut dengan hal yang lebih dahulu dibahas, ada pula bermacam hambatan dalam penerapan kebijakan publik di Indonesia yaitu:

Pertama, disebabkan oleh hambatan politik. Ini membolehkan terjalin disebabkan terdapatnya bermacam" kepentingan" para aktor yang bermain di zona formulasi serta pengimplementasian kebijakan. Ini menimbulkan sesuatu kebijakan yang sudah diformulasikan melenceng dari sasaran.

Kedua, ketidakmampuan sumber daya manusia. Maksudnya dalam perihal ini mencakup mutu SDM dalam bidang teknis serta administratif. Perihal ini yang menjadikan warga kadangkala jadi bimbang karena terdapat sesuatu kebijakan baru.

Ketiga, ialah terdapatnya KKN dalam formulasi serta pengimplementasian kebijakan. Banyak sekali pejabat- pejabat, kepala wilayah, sampai jajaran menteri yang terserang permasalahan suap terpaut formulasi serta pengimplementasian kebijakan. 

Dalam politik terdapat sebutan" Tidak terdapat makan siang yang free", maksudnya kalau terdapatnya kekuatan serta kepentingan dari luar, baik dari pengusaha serta bermacam kelompok kepentingan yang lain buat mencuri keuntungan dalam sesuatu formulasi kebijakan. Misalkan mudahnya pemerintah ataupun pejabat yang melaksanakan perihal terpaut merumuskan kebijakan yang nantinya hendak menguntungan kelompok kepentingan tertentu.

Keempat, ialah diakibatkan oleh minimya oposisi serta apatisnya orang. Tiap kebijakan yang diimplementasikan, pasti tidak senantiasa menuju pada kata sempurna. Dalam suasana semacam ini, warga diharapkan buat aktif jadi masyarakat negeri yang substansial. 

Dalam artian kalau melaksanakan kritik bila memandang terdapatnya kebijakan yang melenceng ataupun kurang optimal diimplementasikan. Bermacam LSM, Lembaga Politik, Ormas serta organisasi- organisasi yang lain diharapkan sanggup menempati posisi oposisi supaya terus mengangktifkan demokrasi yang berlangsung. terlepas dari bermacam berbagai problem serta pula yang jadi tantangan terpaut dengan penerapan kebijakan publik, 

pada dasarnua tujuan terdapatnya kebijakan publik merupakan baik. Terdapatnya kebijakan publik sesungguhnya bernazar untuk menuntaskan perkara yang dialami oleh warga dan untuk kepentingan warga pula.

Tetapi terdapatnya kenyataan yang berbeda di lapangan bisa jadi memanglah berbeda, terdapat kebijakan yang malah dinilai memperumit warga, terdapat yang dinilai merugikan sekelompok besar warga, Pro serta kontra memanglah sebegitu tenarnya dalam kebijakan publik. 

Permasalahan- pemasalahan yang muncul semacam yang sudah dijabarkan lebih dahulu saat ini jadi tantangan kita bersama. Pemerintah selaku pemangku kebijakan mesti lebih berjaga- jaga serta lewat analisis- analisis mendalam saat sebelum merumuskan kebijakan. Supaya kebijakan yang dilahirkan lebih banyak mengundang pro warga dibanding kontranya.

Konstitusi wajib ditegakkan setegak- tegaknya, pula wajib terdapatchecking power with power antar tiap lembaga yang terdapat terpaut penerapan serta formulasi kebijakan. Warga serta bermacam organisasi lainnyapun diharapkan supaya jadi lebih aktif dalam mengawal proses penerapan serta formulasi kebijakan. 

Sehingga dengan terdapatnya check and balance dari seluruh pihak diharapkan nantinya kebijakan yang diberlakukan serta dijakankan sanggup mensejahterahkan banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun