Mohon tunggu...
Silvi IndahPertiwi
Silvi IndahPertiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar /Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dari kampus Swasta Terkenal di Cikarang yaitu Universitas Pelita Bangsa.saya seseorang yang gemar mengeksplorasi dunia melalui halaman buku dan layar film. Dengan hobi membaca, saya menemukan berbagai sudut pandang baru dan cerita yang menginspirasi. Sementara itu, menonton menjadi cara saya menikmati karya visual yang memperkaya wawasan dan imajinasi. Tulisan ini saya dedikasikan untuk berbagi pengalaman, pemikiran, dan inspirasi dari kedua hobi tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Studi Kasus Full Costing dan Variabel Costing: Definisi ,Kelemahan, dan Kelebiha

24 Desember 2024   00:15 Diperbarui: 24 Desember 2024   02:15 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelemahan Full costing dan Variable Costing

1. Kelemahan Full Costing

Harga jual menjadi lebih tinggi daripada menggunakan metode variable costing, karena metode full costing mengklaim bahwa konsumen akan mau membayar berapapun agar bisa membeli barang yang memang diinginkannya. Metode ini hanya sesuai digunakan yang bergerak dalam bidang produksi bahan pokok masyarakat pada umumnya.

2. Kelemahan Variable Costing

Pemisahan yang dilakukan pada discretionary fixed cost dan committed fixed cost akan sulit untuk dilakukan pada metode variable costing. Selain itu, metode ini akan menyebabkan naik turunnya suatu laba karena adanya perubahan dalam hal penjualan suatu produk perusahaan. Variable costing tidak cocok digunakan untuk perusahaan yang sifatnya lebih musiman, karena hanya akan menyebabkan kerugian laba yang tidak normal bagi perusahaan.

Perbedaan Full Costing Dan Variabel Costing 

            Pada dasarnya, perbedaan kedua metode tersebut terletak pada waktu (timing) perlakuan fixed overhead cost. Variable Costing, beranggapan bahwa fixed overhead cost dibebankan pada periode terjadinya. Namun absorption costing, fixed overhead cost harus dibebankan dan dikurangkan dari pendapatan untuk setiap unit yang terjual.

Terdapat metode alternatif dari full costing yang dikenal sebagai variable atau direct costing. Perbedaan metode ini terletak pada perlakuan terhadap biaya overhead tetap produksi, seperti gaji dan sewa bangunan, menjadi perbedaan utama antara dua gaya akuntansi yang berbeda ini.Perusahaan yang menggunakan variable costing memisahkan biaya operasional ini dari biaya produksi. Singkatnya, mereka berusaha untuk menetapkan biaya yang dikeluarkan selama proses manufaktur, terlepas dari biaya sehari-hari menjalankan bisnis.

Dalam metode variable costing, biaya overhead tetap produksi diakui sebagai pengeluaran selama periode ketika biaya tersebut dikeluarkan. Sebaliknya, pendekatan full costing mengakui biaya overhead tetap produksi sebagai pengeluaran ketika barang atau layanan dijual. Memilih satu metode daripada yang lain dapat memiliki efek yang signifikan pada pelaporan laporan keuangan.

Secara praktis, tidak ada metode costing yang benar atau salah. Beberapa organisasi mungkin menemukan variable costing lebih efektif, sementara yang lain mungkin lebih suka menerapkan full costing. Benefit pemilihan metode ini berkaitan dengan sikap manajerial, perilaku, dan desain organisasi sehubungan dengan pengambilan dan penilaian biaya yang akurat.

Contoh Studi Kasus Full Costing dan Variable Costing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun