Desa Anak SOS (SOS Children's Villages)
Senyuman anak-anak Desa Anak SOS - dokpri
Dari film tersebut, kita mengetahui betapa pentingnya peran dan sosok seorang ibu untuk tumbuh kembang seorang anak, betapa kehilangan dan besarnya rasa rindu jika ibu tidak ada di dekat kita. Berbarengan dengan penayangan film Aku Ingin Ibu Pulang, Ibu Linda Sukandar selaku Direktur Komunikasi dan Pendanaan Desa Anak SOS mengenalkan program yang dimiliki organisasi sosial nirlaba non-pemerintah tersebut yang mendukung hak-hak anak dan memberikan anak-anak yang telah atau beresiko kehilangan pengasuhan orang tua kebutuhan utama mereka, yaitu keluarga dan rumah yang penuh kasih sayang.Lingkungan yang aman agar anak dapat tumbuh & berkembang dengan baik - dokpri
Dengan progam Family Based Care (FBC) dan Family Strengthening Program (FSP), Desa Anak SOS memberikan alternatif pengasuhan bagi anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua seperti keluarga pada umumnya serta memberikan lingkungan yang asah-asih-asuh, stabil, dan aman.Â
Sebagai gambaran, keluarga SOS tinggal dalam satu rumah yang berisi 8 sampai 10 anak dengan seorang Ibu Asuh (Foster Mother).  Desa Anak SOS memiliki komponen nilai sosial diantaranya  anak-anak yang beresiko, ibu, kakak-adik, keluarga, rumah, masa kecil dalam keberagaman budaya, desa, dan momen kebahagiaan masa kecil.Â
Anak-anak Desa SOS akan mempunyai keluarga termasuk ibu & saudara - dokpri
Saat ini Desa Anak SOS di Indonesia telah memiliki 8 lokasi kerja yang berbasis di Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Timur, dan Bali. Desa Anak SOS sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin menjadi donatur dan bergabung dalam sahabat SOS.Â
Kompetisi Video
Info kompetisi video #diaibu
SOS juga sedang mengadakan kompetisi video  bertema #DiaIbu yang dapat diikuti oleh publik dan profesional. Hadiahnya menarik banget, untuk 2 video terbaik dapat mengunjungi Desa Anak SOS yang berada di Banda Acah, selain itu juga dapat kesempatan trip ke Sabang dan Pulau Weh plus uang saku Rp. 3.000.000,-/tim. Siapa yang mau ? Buruan deh bikin videonya yang berdurasi maksimal 4 menit, upload ke youtube, dan kirim linknya ke email kontak@sos.or.id sebelum tanggal 1 Februari 2018. Info lebih lanjut cek gambar di atas atau kunjungi #DiaIbuOh iya, hari itu juga ada diskusi film bersama dosen Kajian Film IKJ, Satrio Pamungkas dan seorang sutradara dan produser, Lianto Luseno. Mereka memberikan tips dalam membuat film/video yang dapat diikuti untuk mengikuti kompetisi video Desa Anak SOS ini. Kalau kamu ga punya alat rekam professional yang canggih, jangan menyerah dulu karena alat rekam apapun juga dapat menghasilkan karya yang bagus tinggal bagaimana kreatifnya orang yang ada dibalik lensa dalam  menggambil gambar, mengangkat cerita, dan mengolahnya menjadi kisah yang akan disukai oleh penonton. Cerita dapat diangkat dari realita sehari-hari yang terjadi di sekitar kita.Â
So, tuangkan idemu, ambil perangkatmu, dan ikuti kompetisinya :D Good LuckÂ
Lebih lanjut mengenai Desa Anak SOS, kunjungi website : http://www.sos.or.id/Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya