Mohon tunggu...
Silvi Enggar Budiarti
Silvi Enggar Budiarti Mohon Tunggu... Lainnya - Staff

Badminton lovers | Korean enthusiast | Love traveling, sight seeing, and wandering

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dia Seorang Generasi Z yang Bisa Diteladani

30 Desember 2017   02:26 Diperbarui: 30 Desember 2017   02:33 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia merupakan seorang artis perempuan ternama yang digilai remaja zaman now berkat karya-karyanya dalam sinetron, film, maupun musik. Dia lahir di Tangerang pada tanggal 15 Oktober 1996. Yap, fansnya pasti sudah bisa menebak siapa dia. Dia adalah Prilly Latuconsina. Jika dikelompokkan dalam rentang umur, Prilly bisa dikategorikan ke dalam Generasi Z. 

Generasi Z merupakan orang-orang yang lahir di zaman serba internet. Mereka sudah akrab dengan kecanggihan teknologi dan menikmati keajaiban teknologi setelah lahirnya internet. Karena kemudahan dan kecanggihan teknologi tersebut, generasi Z mudah membuat sesuatu menjadi viral. Istilah-istilah seperti gadget, kritis, kepo, narsis mungkin bisa digunakan untuk menggambarkan generasi Z ini. 

Teknologi yang semakin canggih memang akan memudahkan bagi siapa saja yang menggunakannya, seperti kemudahan dalam mendapatkan informasi dengan adanya sambungan internet yang tidak ada batasan ruang dan waktu. Namun, kemajuan teknologi juga bisa berdampak negatif contohnya banyak informasi yang tidak tersaring dan akhirnya muncul hoax yang dapat merugikan suatu pihak. 

Mengenal Karakter Seorang Prilly dan Generasi Z

Sebagai seorang public figure,Prilly  tidak asing dengan komentar-komentar tidak nyaman yang ia dapat langsung melalui sosial media. Sikap yang ia ambil terkait pemberitaan hoax dan gosip tentang dirinya yaitu dengan membiarkannya dan berusaha lebih menunjukkan sisi positif dari dirinya misalnya prestasi di kuliah, dan membuat karya-karya seni lainnya yang dapat dinikmati oleh fans dan semua orang yang menikmati hasil karyanya. Meskipun demikian, informasi negatif dapat juga dijadikan sarana refleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Untuk urusan gaya hidup, Prilly memilih melakukan aktivitas fisik seminggu 2 kali dan yang paling penting adalah kesehatan pikiran sebelum kesehatan badan. Untuk itu Prilly juga memiliki waktunya sendiri atau "me time" dengan relax, menonton drama Korea, dan tidur dengan aroma yang menenangkan. Ia juga berpesan agar mengenali tubuh sendiri dalam pemilihan makanan dan diet karena kondisi tubuh masing-masing orang berbeda.

Karena terlalu sering berurusan dengan internet dan gadget, biasanya generasi Z lupa berinteraksi secara langsung. Aturan dalam keluarga dan didikan orang tua berperan penting agar anak tidak menjadi anti sosial. Keluarga Prilly juga menerapkan aturan seperti di meja makan tidak boleh membawa HP atau HP dikumpulkan jika sedang kumpul keluarga. Dan jika kumpul dengan teman setelah update sosial media juga HP dikumpulkan supaya pertemuan yang mungkin jarang dilakukan bisa lebih berkualitas. 

Dalam mendidik generasi Z tidak boleh keras, mereka lebih suka dilibatkan dan berpendapat. Dan sebaliknya, generasi Z juga harus lebih sabar menanggapi pemikiran kolot orang tua atau mengajari menggunakan gadget. Dalam berargumen dengan orang tua, kita juga harus menempatkan diri sebagai seorang anak dengan berdebat secara halus dan tidak membangkang lain halnya saat kita berargumen dengan teman yang mungkin bisa  lebih ekspresif.

Kayu Putih Aroma dan Generasi Z  

Sosok Prilly dipilih sebagai ambassador dari KayuPutihAroma juga bukan tanpa sebab. Prilly memiliki energi yang besar, selain menjadi artis dia juga seorang mahasiswi berprestasi di kampusnya, kreatif, menginspirasi, dan kritis. Kayu Putih Aroma ingin mensupport remaja jangan sampai aktivitas mereka terganggu dan menghalangi kreativitasnya ketika timbul gejala-gejala ringan seperti pusing. Prilly merupakan figur yang positif untuk generasi Z yang ambisius sama seperti Cap Lang yang ingin terus berkembang demi kepuasan konsumen. 

KPA saya suka aromanya yang beda & kekinian - dokpri
KPA saya suka aromanya yang beda & kekinian - dokpri
Dalam memilih minyak angin, tentunya saya lebih senang dengan minyak yang memiliki aroma wangi dan kekinian. Nah minyak Kayu Putih Aroma cocok dengan saya dan generasi Z pastinya karena aroma yang ditawarkan beda dengan minyak angin lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun