Pertumbuhan pesantren di Indonesia semakin berkembang dari waktu ke waktu. Minat orang tua terhadap pendidikan agama (dalam hal ini agama Islam) pun semakin meningkat.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan agama sebagai pembentuk akhlak menjadi pendorong para orang tua untuk mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di pondok pesantren.  Ajaran agama yang lebih mendalam di ponpes dapat menguatkan fondasi keimanan, membentuk akhlak yang baik, dan sebagai  bekal serta pegangan dalam setiap perbuatan di kehidupan sehari-hari.
Semakin maraknya permasalahan dan perbuatan negatif yang rentan di kalangan anak dan remaja seperti merokok, tindak kekerasan, tawuran, narkoba, miras, dan seks bebas juga menjadi alasan orang tua memilih menyekolahkan anaknya di pesantren. Â Penerapan aturan yang ketat di pondok pesantren diharapkan dapat menghindarkan anak bertindak negatif.
Revolusi Pesantren
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia maka tidak heran jika pendidikan Islam semakin banyak dan berkembang. Dahulu kebanyakan pondok pesantren berlokasi di daerah yang jauh dari perkotaan, namun saat ini pesantren dapat kita temukan di kota-kota besar.
Pesantren sebagai tempat mayoritas santri dalam mendapatkan ajaran agama dan pendidikan umum harus sadar dan mau terbuka dengan perkembangan zaman dan iptek. Realisasi perkembangan pesantren terlihat dari kurikulum pengajaran dan fasilitas-fasilitas yang lebih maju dan cenderung modern sehingga mampu bersaing dengan sekolah umum.
Pada tanggal 21 November kemarin, saya dan 19 kompasianer lainnya mengunjungi pameran Pendidikan Islam Internasional 2017 atau International Islamic Education Exhibiton (IIEE) yang dilaksanakan Direktorat Pendidikan Islam Kemenag di ICE BSD, Serpong. Â Beberapa pondok pesantren dari berbagai daerah di Indonesia turut hadir membuka booth dalam pameran tersebut.
Pesantren satu dengan pesantren lainnya memiliki keunggulannya masing-masing dengan berbagai program yang ditawarkan. Saya tertarik dengan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang merupakan pondok pesantren modern khusus puteri berlokasi di kota Padang Panjang, Sumatera Barat yang memiliki lima program pendidikan dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Tinggi. Menerapkan Quba Curriculum (Quran Sunnah, Brain, Attitude) yaitu kurikulum integrasi yang artinya Al Quran dan Sunnah memimpin kerja otak (Brain) yang hasilnya terlihat dari sikap (Attitude).Â
Kurikulum ini dikembangkan dari kurikulum 2013 dan dikombinasikan dengan kurikulum yang ada di Jepang dan Finlandia yang fokus pada pembentukan karakter anak. Pesantren telah bekerjasama dengan pusat pendidikan di luar negeri yang diberikan melalui program studi ilmiah dan homestay seperti di negara Malaysia, Jepang, Belanda, Maroko, Dubai, Australia, Singapura, Hongkong, Innggris, Prancis, Jerman, dan Yordania. Keterbukaan pesantren ini memberikan peluang kepada santri untuk go international bertukar kebudayaan sekaligus dakwah mengenai ajaran Islam di luar negeri.
Santri juga diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya melalui kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler yang bervariasi dalam bidang kesenian (kaligrafi, lukisan, seni tari, alat musik, teater, nasyid, paduan suara, dsb), keputrian (tata boga, tata busana, muslimah beauty), public speaking, karya tulis, bela diri, sains & teknologi (robotic, IT & multimedia, Gardening, Photography, dsb). Dilengkapi fasilitas pendukung yang cukup lengkap untuk menunjang pembelajaran dan aktivitas santri.
Santri harus mampu mengelola, mengembangkan dan melestarikan sumber daya alam. Â Pondok Pesantren Al Ittifaq Bandung memiliki kurikulum agribisnis. Santri dibina dan diajarkan pola-pola menanam dan pasca panen. Â Produk yang dihasilkan seperti sayuran, buah, dan madu. Santri juga harus peduli terhadap lingkungan seperti di Ponpes Al Ashriyyah Nurul Iman santri diajarkan mengenai pengelolaan sampah dan daur ulang sampah yang dapat dijadikan kreasi seni yang bernilai.