Mohon tunggu...
Silvi Enggar Budiarti
Silvi Enggar Budiarti Mohon Tunggu... Lainnya - Staff

Badminton lovers | Korean enthusiast | Love traveling, sight seeing, and wandering

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Aktivitas yang Bisa Kita Tiru dari Kebiasaan Sehat Negeri Ginseng

4 November 2017   18:22 Diperbarui: 4 November 2017   18:58 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengangkat kaki & menyandarkan ke tembok untuk mengistirahatkan kaki yang lelah setelah dioles geliga krim dan dipijat lembut (dokpri)

Ketika sedang menonton drama atau film luar negeri misalnya drama Korea, biasanya kita jadi tahu gaya hidup maupun budaya masyarakat lokalnya. Dari situ kita bisa meniru hal baik seperti kebiasaan-kebiasaan yang dapat meningkatkan kualitas hidup salah satunya kebiasaan mereka dalam berjalan kaki. Banyak masyarakat Korea menggunakan B.M.W (Bus, Metro, Walking) dalam kegiatan hariannya. Kebiasaan sehat ini tentunya didukung oleh keamanan dan kenyamanan dari fasilitas yang ada seperti trotoar dan transportasi umum serta masyarakatnya yang menghargai hak masing-masing pengguna jalan. 

Lalu bagaimana dengan di Indonesia?

Belum lama ini Indonesia mendapat peringkat nomer satu sebagai negara paling malas jalan kaki. Seperti yang kita ketahui banyak faktor yang menyebabkan orang Indonesia tidak suka berjalan kaki  terutama di kota metropolitan seperti Jakarta yang diantaranya adalah karena trotoar yang tidak memadai entah itu dipakai untuk berdagang, dilewati kendaraan sepeda motor, atau adanya perbaikan-perbaikan yang membuat pejalan merasa terganggu untuk berjalan kaki dengan aman dan nyaman. Polusi udara dan cuaca yang panas membuat semakin cepat merasa lelah juga menjadi faktor yang membuat orang enggan untuk melakukan aktivitas ringan ini. Adanya transportasi online yang semakin mempermudah mobilitas masyarakat juga dapat menjadi alasannya. Selain itu sebagian orang juga takut mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan ketika berjalan kaki sendiri. 

Meskipun demikian, alasan-alasan tersebut tidak menjadikan saya untuk malas jalan kaki. Aktivitas bekerja dari Senin hingga Sabtu dan kadang pulang malam membuat saya jarang berolahraga seperti lari, bersepeda, ikut senam, dll. Karena kesadaran tersebut akhirnya membuat saya melakukan aktivitas fisik yang memang bisa dilakukan dalam keseharian saya yaitu jalan kaki. Saat pulang kantor, ketika sedang tidak buru-buru biasanya saya lebih suka jalan kaki menuju stasiun dengan waktu kurang lebih 20 menit. Tidak hanya itu, semisal saya bepergian naik Commuter Line saya akan mengecek jarak dari stasiun pemberhentian ke tempat tujuan melalui Google Maps. Jika dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dengan berjalan kaki maka saya tidak ragu untuk berjalan kaki walaupun terkadang kenyataanya waktu yang dibutuhkan lebih dari perkiraan atau bahkan nyasar.

Bebas Pegal, Bebas Stress, Kerja Semakin Produktif 

Mengangkat kaki & menyandarkan ke tembok untuk mengistirahatkan kaki yang lelah setelah dioles geliga krim dan dipijat lembut (dokpri)
Mengangkat kaki & menyandarkan ke tembok untuk mengistirahatkan kaki yang lelah setelah dioles geliga krim dan dipijat lembut (dokpri)
Karena sudah menjadi kebiasaan, rasa pegal setelah berjalan kaki dan berdiri di Commuter Line sudah tidak lagi dirasa menjadi kendala untuk terus melakukan olahraga ringan yang mudah dan murah ini, karena pada malam harinya sebelum tidur saya selalu mengoleskan Geliga Krim dan memijat lembut di area bawah lutut sampai ujung kaki. Krim nya yang cepat meresap, tidak lengket, tidak berbekas, dan panasnya lebih terasa efektif meredakan pegal dan kram yang biasa dialami pada saat tidur. Setelahnya saya mengistirahatkan kaki dengan berbaring lalu mengangkat kaki dan menyandarkan ke tembok. Gerakan ini selain dapat meredakan kelelahan pada kaki ternyata juga dapat membuat tubuh dan pikiran kita lebih rileks sehingga dapat membantu menghilangkan stress dan insomnia. Manfaat lainnya yang saya rasakan dari jalan kaki antara lain tidak gampang sakit sehingga tidak kehilangan waktu produktif dalam bekerja. Jadi jatah cuti tetap utuh dan bisa digunakan untuk  me time dengan traveling dan menonton konser musik idola :)

me time - menonton konser musik (dokpri)
me time - menonton konser musik (dokpri)
Yuk ikut berkontribusi menghapus cap orang Indonesia malas jalan kaki ~

IG : silvisshi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun