BANDAR LAMPUNG~Kedatangan Kapal KRI Dewaruci milik TNI Angkatan Laut (AL) di dermaga Pelabuhan Panjang, menakjubkan dengan kemegahan kapal pinisi berbagai bendera menghiasi tali-tali layarnya sedangkan para Taruna/taruni bergelantungan bersandar pada tiang-tiang layarnya, bersandar merapat disambut meriah menuju Pelabuhan Panjang di Bandar Lampung Kamis (20/4/2017). Kapal Pinisi - adalah kapal layar tradisional khas asal Indonesia,
keklasikannya telah memikat singgah merebut hati setiap orang yang berpapasan dengannya termasuk ribuan pelajar SD, SLTP ,SMU dan guru pembimbing serta masyarakat Bandar Lampung dan sekitarnya hadir dalam Open Ship KRI Dewaruci di Pelabuhan Panjang yang dimulai pada pkl. 09.00 - 17.30 Wib. Mereka sangat antusias sekali menyaksikan keklasikan kapal layar legendaris milik TNI AL ini dari haluan hingga buritan.
KRI Dewaruci yang telah melakukan pelayaran keliling dunia sejak tahun 1964 bersandar hingga hari Minggu, 23 April 2017 di pelabuhan Panjang Lampung.
Kapal Dewaruci membawa 41 Taruna dari seluruh Indonesia, berlayar dari Surabaya, dengan agenda latihan navigasi astronomi korp laut. Program ini dilaksanakan
sebelum mereka berlayar ke Spanyol. Pelabuhan Panjang Bandar Lampung merupakan kunjungan pertama kalinya. Selanjutnya dari Bandar Lampung, kapal kembali berlayar menuju Surabaya.
Selama bersandar di Pelabuhan Panjang di Kota Bandar Lampung, 41 Taruna yang dibawa akan melakukan kunjungan ke sekolah dan kantor pemerintahan.
Berlayarnya para taruna bersama kapal Dewaruci adalah salah satu program TNI AL, untuk memberikan latihan navigasi astronomi, yakni menentukan pelayaran dengan menggunakan bintang.
Kapal Latih kebanggaan TNI AL yang telah mengelilingi tujuh samudera dan keliling dunia untuk pelatihan Taruna dan Taruni juga sekaligus memperkenalkan Kebudayaan Indonesia pada Dunia setiap tahunnya.
Salah satu kapal utama dalam Armada TNI Angkatan Laut ini memiliki sejarah panjang dalam kemaritiman Indonesia.
KRI Dewaruci dibuat pada tahun 1952 di galangan H. C. Stulchen and Sohn, Hamburg Jerman Barat, dan diluncurkan pada 24 Januari 1953. KRI Dewaruci dibawa dari Jerman Barat menuju Indonesia oleh Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) di bawah pimpinan kapal Kapten A. F. H. Roosenow.
Pada 1 Oktober 1953, KRI Dewaruci masuk dalam jajaran Armada RI dan diresmikan sebagai kapal latih bagi Taruna Akademi Angkatan Laut yang berbasis di Surabaya.
KRI Dewaruci telah melakukan misi pelayaran hingga ke berbagai negara dunia. Setelah 11 tahun diluncurkan, KRI Dewaruci melakukan misi keliling dunia yang pertama kali, menyusuri Samudera Hindia, Terusan Zues, Samudera Atlantik, Benua Amerika, lalu ke Terusan Panama hingga ke Samudera Pasifik.
Misi keliling dunia pertama tersebut ditempuh dalam kurun waktu sembilan bulan dari Maret hingga November 1964. Hingga di tahun 2013, KRI Dewaruci melakukan palayaran keliling dunia ke berbagai negara tujuan dalam mengemban misi latihan bagi taruna angkatan laut, misi diplomasi internasional dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke berbagai negara yang disinggahi.
KRI Dewaruci yg memiliki panjang 58,30 meter dengan lebar 9,5 meter memiliki bobot 847 ton dan dapat mengangkut 70 ABK dan 70 Taruna.
KRI Dewaruci digerakkan menggunakan mesin dengan kecepatan maksimal 10,5 knot. Selain itu, KRI Dewaruci dapat digerakkan melalui fungsi layar yang ada.
Terdapat sebanyak 16 layar yang terbagi dalam tiga tiang utama, yakni Tiang Bima, Tiang Arjuna dan Tiang Yudhistira. Total luas layar dari ketiga tiang tersebut mencapai 1091 meter persegi.
Sebagian besar konstruksi KRI Dewaruci terbuat dari logam baja. Penggunaan kayu hanya ditempatkan sebagai ormen dengan ciri khas ukiran-ukiran, untuk melapisi bagian-bagian tertentu dan bagian dalam kapal, seperti ruang navigasi dan ruang komandan kapal.
Sementara, peralatan navigasi yang digunakan dalam KRI Dewaruci sebagian besar menggunakan teknologi sederhana dan kebanyakan dioperasikan secara manual.
Dalam misinya sepanjang sejarah kemaritiman Indonesia, KRI Dewaruci telah mengarungi lautan dunia sebanyak 41 kali dengan 45 Komandan Kapal berbeda.
Masa tugas KRI Dewaruci sudah mendekati akhir. KRI Dewaruci yang telah berumur 63 tahun, akan lebih banyak bersandar dan akan difungsikan sebagai sarana objek wisata sejarah maritim Indonesia.
Misi-misi KRI dewaruci akan segera digantikan oleh kapal baru dengan spesifikasi lebih besar dan jumlah layar lebih banyak. Proyek pembuatan kapal sedang dilakukan di Kota Vigo, Spanyol. Kapal baru tersebut diperkirakan akan diluncurkan pada awal 2017 dengan nama KRI Bima Suci.
Mengenal Dekat KRI Dewaruci
Produksi H. C. Stülcken & Sohn Hamburg, Jerman
Mulai dibuat 1952
Diluncurkan 24 Januari 1953
Ditugaskan 1953
Status Purna tugas
Pelabuhan utama Armada Timur TNI-AL
Karakteristik umum
Berat benaman 847 ton
Panjang 58.3 meter (191.27 ft)
Lebar 9.50 meter (31.17 ft)
Draft 4.05 meter (13.29 ft)
Tenaga penggerak 1 unit Diesel 986 HP, dengan satu propeler berdaun 4
Kecepatan 10,5 knot dengan mesin
9 knot dengan layar
Awak kapal 75 orang
KRI Dewaruci adalah kapal latih bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut. Kapal ini berbasis di Surabaya dan merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut.
Kapal berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dari kelas Barquentine ini dibangun oleh H. C. Stülcken & Sohn Hamburg, Jerman dan merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi produk galangan kapal itu pada 1952 yang masih laik layar dari tiga yang pernah diproduksi. Pembuatan kapal ini dimulai pada tahun 1932, namun terhenti karena saat Perang Dunia II galangan kapal pembuatnya rusak parah. Kapal Dewaruci pertama diluncurkan pada tanggal 24 Januari 1953, dan pada bulan Juli nya dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI. Setelah itu KRI Dewaruci yang berpangkalan di Surabaya, ditugaskan sebagai kapal latih yang melayari kepulauan Indonesia dan juga ke luar negeri. KRI Dewaruci juga pernah mengelilingi dunia 2 kali.
Dimensi
Panjang total 58,30m, Lebar lambung 9,50m , Draft 4,50m . Bobot mati 847 ton.
Tiang layar
Kapal ini memiliki 3 tiang utama yaitu tiang Bima, Yudhistira dan Arjuna serta memiliki 16 layar.
Layar
Type: Barquentin, 16 layar dengan luas total 1091 m2,
Selain menggunakan layar, KRI Dewaruci juga menggunakan mesin 986 PK Diesel sebagai alat gerak dengan satu propeler berdaun 4. Kecepatan penuh 10,5 knot dengan mesin, 9 knot dengan layar.
Penugasan KRI Dewaruci
Setiap tahunnya, kadet AAL berlayar dengan Dewaruci ke berbagai belahan dunia dengan tujuan utama adalah latihan pelayaran bintang atau disebut Kartika Jala Krida.
KRI Dewaruci juga sering mengikuti lomba kapal layar di berbagai tempat di dunia. Kapal ini juga memiliki marching band sendiri, yaitu marching band taruna Akademi Angkatan Laut yang biasa dikenal dengan nama Gita Jala Taruna.
Kisah nama KRI Dewaruci sejalan dengan Kisah perjalanan Bima untuk menemukan air perwita, mengalahkan naga, dan bertemu dengan DEWARUCI, mengisahkan tentang perjuangan manusia mengalahkan nafsu-nafsu yang dapat menghalanginya menuju kesempurnaan, nafsu, kekuasaan, kesombongan. Bima mencapai kesempurnaan karena watak dan sifat rela, patuh, waspada, eling dan rendah hati.
KRI Dewaruci pernah meramaikan industri perfilman Hollywood. Awal 1999, Dewaruci dipilih studio Fox 2000 Pictures sebagai salah satu lokasi film "Anna and The King" yang disutradarai Andy Tennant. Film yang dibintangi Jodie Foster dan Chow Yun Fat itu masuk nomine Academy Awards 2000 untuk kategori Best Art Direction dan Best Costume Design. ternyata Dewa Ruci bisa terpilih jadi kapalnya Anna Leonowens, seorang guru dari Inggris yang mengajar bahasa untuk anak-anak Raja Siam.
Kisah Cerita sejenis walaupun berbeda versi Pers Disney juga pernah menulis sebuah buku untuk anak-anak pada bulan Juni 2006 yang menceritakan petualangan Sparrow saat masih remaja. Buku ini ditulis oleh Rob Kidd, buku pertama menceritakan petualangan Jack Sparrow dan seorang temannya untuk mencari pedang legenda, pedang Cortés (the legendary Sword of Cortés). Dalam perjalannya, mereka menghadapi bajak laut, monster-monster terkutuk, siren, dan keganasan laut
Sedangkan KRI Dewaruci bila tidak berhias bendera mengingatkan akan Film "Pirates of The Caribbean" dengan sosok kapal "Flying Dutchman" yang merupakan salah satu kisah sangat terkenal dan telah melegenda di seluruh dunia. Sudah banyak buku ditulis dengan mengangkat cerita legenda ini, bahkan dalam film Pirates of the Caribbean: "Dead Man’s Chest" (2006) dan Pirates of the Caribbean: "At World’s End" (2007) kapal ini juga ikut dimunculkan.
Menurut cerita rakyat, The Flying Dutchman adalah kapal yang tidak akan pernah bisa berlabuh, tetapi harus mengarungi “ 7 Lautan " selamanya. Flying Dutchmani selalu terlihat dari kejauhan, kadang-kadang disinari dengan sorot cahaya redup.
Flying Dutchman mampu berlayar di bawah dasar lautan dan sesekali muncul ke permukaan dan hanya berlabuh untuk 10 tahun sekali.di karnakan sang kapten Davy jones yang hanya bisa menginjak daratan 10 tahun sekali. Flying Dutchman fiksi sangat berat dipersenjatai dengan senjata pelabuhan dan kanan. Ini membawa 46 senjata selebaran, 23 di setiap sisi, 18 meriam £ 24 yang terletak di dek utama, 20 tiga puluh enam pon di dek pistol , dan 8 enam pon di atas dek: 4 pada dek kuartal- dan 4 pada forecastle.
Kalimat penutup favorit Sparrow adalah "This is the day you will always remember as the day you almost caught Captain Jack Sparrow."
( Inilah hari yang akan selalu Anda ingat saat Anda hampir menangkap Kapten Jack Sparrow )
Artikel pelengkap bertopik KRI DewaRuci dan Pirates of The Caribbean diambil dari berbagai sumber.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/KRI_Dewaruci
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Flying_Dutchman_(Pirates_of_the_Caribbean)
http://m.covesia.com/video/318/mengenal-sejarah-dan-spesifikasi-kri-dewaruci.html
http://m.jpnn.com/news/kri-dewaruci-dalam-perjalanan-pulang-dari-ekspedisi-keliling-dunia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H