Mohon tunggu...
Silvester Detianus Gea
Silvester Detianus Gea Mohon Tunggu... Penulis - "Menulis untuk mengingat, merawat, dan mengabadikan." [Silvester D. Gea]
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pernah menulis buku bersama Bernadus Barat Daya berjudul “MENGENAL TOKOH KATOLIK INDONESIA: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara” (YAKOMINDO, 2017), Menulis buku berjudul "Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Suku Nias" (YAKOMINDO, 2018). Saat ini menjadi Wartawan komodopos.com (2018-sekarang). Penulis dapat dihubungi melalui email: detianus.634@gmail.com atau melalui Facebook: Silvester Detianus Gea.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Wafat Kristus dan Isu Hoaks ala Imam-imam Kepala Saat Itu

30 Mei 2019   15:26 Diperbarui: 30 Mei 2019   20:18 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
arjunacandra.wordpress.com

Hari ini (30/5/2019) umat Kristiani merayakan kenaikan Yesus ke surga. Kenaikan Yesus ke surga merupakan rangkaian peristiwa yang tak terpisahkan dengan peristiwa sengsara, wafat, dan bangkit. Perayaan peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus merupakan tonggak sejarah iman Kristiani.

Tanpa kebangkitan maka sia-sialah iman Kristen dan tentu tidak ada perayaan kenaikan ke surga (bdk. 1 Kor. 15:17).

Namun, tahukah anda bahwa Mahkamah Agama waktu itu membuat hoaks atau berita bohong bahwa Yesus tidak bangkit? Imam-imam kepala dan tua-tua memberikan sejumlah uang kepada serdadu-serdadu yang menjaga kubur. Mereka berpesan kepada serdadu-serdadu itu, "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa (bdk. Mat. 28:11-14)." Hoax itu pun tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang (bdk. Mat. 28:15).

Rasul Petrus juga hampir membuat hoaks. Ia panik karena melihat Yesus tidak ada di dalam kubur. Oleh sebab itu ia mengatakan bahwa Yesus telah diambil orang dari kubur (bdk. Yoh. 20:1-8). Petrus, dkk berbuat demikian karena mereka masih belum mengerti isi Kitab Suci (Yoh. 20:9). 

Setelah beberapa kali Yesus menampakan diri kepada para murid barulah terbuka mata mereka dan mengerti Kitab Suci (bdk. Yoh. 20:11-18, 19-23). Mereka mengerti bahwa Yesus telah menubuatkan bahwa ia akan sengsara, wafat dan bangkit (bdk. Mat. 16:21. 20:18-19, Mrk. 9:9-32, Yoh. 2:18-22).

arjunacandra.wordpress.com
arjunacandra.wordpress.com

Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus naik ke surga disaksikan oleh para murid. Sebelum naik ke surga Yesus meminta para murid untuk menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi (bdk. Kis. 1:8-11). Sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga merupakan fakta sejarah. Oleh sebab itu mampu mengalahkan hoaks yang dibuat oleh imam-imam kepala dan tua-tua. Bahkan hingga abad ini, berita tentang sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga tetap dirayakan oleh para murid-Nya.

Umat beriman juga telah mengerti Kitab Suci seperti para murid. Oleh sebab itu, pada hari ini setidaknya kita dapat memetik beberapa pesan penting antara lain:

Pertama, wartakan berita sukacita dan bukan berita hoaks. Karena berita sukacita adalah berita yang membawa nilai-nilai positif.

Kedua, jangan panik dalam kondisi susah atau sulit. Tetap berfokus kepada Tuhan. Bawa segala keluhan dan pergumulanmu dalam doa, sehingga bebanmu semakin ringan.

Ketiga, bacalah Kitab Suci supaya mengerti apa yang disampaikan Tuhan kepadamu, sehingga imanmu diteguhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun