Hari ini (30/5/2019) umat Kristiani merayakan kenaikan Yesus ke surga. Kenaikan Yesus ke surga merupakan rangkaian peristiwa yang tak terpisahkan dengan peristiwa sengsara, wafat, dan bangkit. Perayaan peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus merupakan tonggak sejarah iman Kristiani.
Tanpa kebangkitan maka sia-sialah iman Kristen dan tentu tidak ada perayaan kenaikan ke surga (bdk. 1 Kor. 15:17).
Namun, tahukah anda bahwa Mahkamah Agama waktu itu membuat hoaks atau berita bohong bahwa Yesus tidak bangkit? Imam-imam kepala dan tua-tua memberikan sejumlah uang kepada serdadu-serdadu yang menjaga kubur. Mereka berpesan kepada serdadu-serdadu itu, "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa (bdk. Mat. 28:11-14)." Hoax itu pun tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang (bdk. Mat. 28:15).
Rasul Petrus juga hampir membuat hoaks. Ia panik karena melihat Yesus tidak ada di dalam kubur. Oleh sebab itu ia mengatakan bahwa Yesus telah diambil orang dari kubur (bdk. Yoh. 20:1-8). Petrus, dkk berbuat demikian karena mereka masih belum mengerti isi Kitab Suci (Yoh. 20:9).
Setelah beberapa kali Yesus menampakan diri kepada para murid barulah terbuka mata mereka dan mengerti Kitab Suci (bdk. Yoh. 20:11-18, 19-23). Mereka mengerti bahwa Yesus telah menubuatkan bahwa ia akan sengsara, wafat dan bangkit (bdk. Mat. 16:21. 20:18-19, Mrk. 9:9-32, Yoh. 2:18-22).
Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus naik ke surga disaksikan oleh para murid. Sebelum naik ke surga Yesus meminta para murid untuk menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi (bdk. Kis. 1:8-11). Sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga merupakan fakta sejarah. Oleh sebab itu mampu mengalahkan hoaks yang dibuat oleh imam-imam kepala dan tua-tua. Bahkan hingga abad ini, berita tentang sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga tetap dirayakan oleh para murid-Nya.
Umat beriman juga telah mengerti Kitab Suci seperti para murid. Oleh sebab itu, pada hari ini setidaknya kita dapat memetik beberapa pesan penting antara lain:
Pertama, wartakan berita sukacita dan bukan berita hoaks. Karena berita sukacita adalah berita yang membawa nilai-nilai positif.
Kedua, jangan panik dalam kondisi susah atau sulit. Tetap berfokus kepada Tuhan. Bawa segala keluhan dan pergumulanmu dalam doa, sehingga bebanmu semakin ringan.
Ketiga, bacalah Kitab Suci supaya mengerti apa yang disampaikan Tuhan kepadamu, sehingga imanmu diteguhkan.