Mohon tunggu...
S. Detianus Gea
S. Detianus Gea Mohon Tunggu... Penulis - "Menulis adalah mengingat, merawat, dan mengabadikan" [S. D. Gea]

Pernah menulis beberapa opini di media online indonesiakoran.com (2017-2018) dan seword.com (2017). Pernah menulis buku berjudul “MENGENAL TOKOH KATOLIK INDONESIA: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara” (YAKOMINDO, 2017). Pernah menulis buku "MENGENAL BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL SUKU NIAS" (2018). Saat ini menjadi Wartawan komodopos.com (2018-sekarang).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Latar Belakang Konsili Nicea (325) Seri II

31 Desember 2019   10:58 Diperbarui: 31 Desember 2019   10:59 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian orang mengira bahwa Konsili Nicea menciptakan ajaran Trinitas. Namun pandangan semacam itu tidak benar. Konsili Nicea sama sekali tidak membuat ajaran Trinitas, Konsili Nicea dilaksanakan untuk menanggapi ajaran Arius yang dipandang menyimpang dari ajaran para rasul. Ajaran Trinitas sendiri sudah ada sebelum dilaksanakan Konsili Nicea (325). Para Bapa Gereja telah menerima pengajaran itu dari para rasul, sehingga mereka telah mengutipnya dalam berbagai tulisan mereka. Berikut adalah kutipan Bapa Gereja tentang Trinitas:

Pertama, St. Polycarpus (69-155), sebelum ia dibunuh sebagai martir, ia berkata "....Aku memuji Engkau (Allah Bapa),...aku memuliakan Engkau, melalui Imam Agung yang ilahi dan surgawi, Yesus Kristus, Putera-Mu yang terkasih, melalui Dia dan bersama Dia, dan Roh Kudus, kemuliaan bagi-Mu sekarang dan sepanjang segala abad, Amin."

Kedua, St. Athenagoras (133-190), "Sebab...kita mengakui satu Tuhan, dan PuteraNya yang adalah Sabda-Nya, dan Roh Kudus yang bersatu dalam satu kesatuan,-Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus."

(Foto/DOKPRI).
(Foto/DOKPRI).

Ketiga, St. Aristides sang filsuf (90-150 AD), "Orang-orang Kristen, adalah mereka yang, di atas segala bangsa di dunia, telah menemukan kebenaran, sebab mereka mengenali Allah, Sang Pencipta segala sesuatu, di dalam Putera-Nya yang Tunggal dan di dalam Roh Kudus."

Keempat, St. Teofilus dari Antiokhia (180), "Demikianlah juga ketiga hari sebelum diciptakannya terang (pada hari ke-empat), adalah lambang dari Trinitas, Allah, dan Firman-Nya  dan kebijaksanaan-Nya."

Kelima, St. Clement dari Alexandria (150-215), "Sang Sabda, Kristus, adalah penyebab, dari asal mula kita-karena Ia ada di dalam Allah-dan penyebab dari kesejahteraan kita. Dan sekarang, Sang Sabda yang sama ini telah menjelma menjadi manusia. Ia sendiri adalah Tuhan dan manusia, dan sumber dari semua yang baik yang ada pada kita."

Dengan demikian, Konsili Nicea dilaksanakan bukan untuk membuat ajaran Trinitas. Konsili Nicea dilaksanakan semata-mata untuk menanggapi ajaran Arius yang dipandang menyimpang dari ajaran Gereja Katolik dan Apostolik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun