Seperti yang sudah disampaika bahwa film - film warkop identik dengan wanita - wanita seksi yang menonjolkan sensualitas, hal tersebut nampaknya masih ditunjukkan dalam film warkop DKI Reborn, baik di sequel pertama maupu di sequel yang kedua.
Sensualitas pada perempuan yang ditonjolkan dalam sebuah film dapat dikategorikan sebagai sebuah komodifikasi, dimana nilai guna dijadikan sebuah nilai tukar (Mosco, 1996)
Komodifikasi tersebut secara tidak langsung sebagai tindak eksploitasi pekerja, dimana perempuan dijadikan objek seksual melalui bentuk tubuh yang ditonjolkan serta cara berpakaian.Â
Tubuh perempuan dijadikan sebagai nilai tukar untuk menarik perhatian khalayak yang pada akhirnya dijadikan sebagai keuntungan semata.Â
Gambar diatas menunjukkan scene dimana Nikita Mirzani mengenakan pakaian terbuka yang menonojolkan bagian dada dan paha dalam sequel pertama Warkop DKI Reborn.
Gambar yang kedua dengan jelas serta terang - terangan, kamera mengarahkan langsung (close up) pantat seorang wanita, masih pada sequel pertama.
Di sequel kedua, terdapat pemain extras yang mengenakan bikini dengan latar pantai, meskipun wajar saat seorang perempuan mengenakan bikini di sebuah pantai, namun pemilihan angle kamera seakan menonjolkan perempuan tersebut.
Diluar konteks komodifikasi sensualitas pada tubuh perempuan di film Warkop DKI Reborn, patut diapresiasi terkait strategi promosi yang dilakukan oleh manajemen Warkop DKI Reborn, pasalnya dalam tur di berbagai kota, mereka menyewa pesawat terbang dengan penempelan sticker di seluruh badan pesawat yang sama dengan poster resmi film ini.Â