Film Laskar Pelangi mengajari kita mengenai rasa nasionalisme dari sudut pandang Bu Muslimah seorang guru serta Ikal dan kawan -- kawan sebagai murid.
Bu Muslimah Sang Suri Tauladan
'Tugas kita memanglah berat, tapi kita punya kewajiban memberi pendidikan pada anak -- anak yang tidak mampu ini'
Ia dikisahkan sebagai sosok yang tangguh dan perkasa, menjadi seorang guru di sebuah Sekolah Dasar dengan kondisi sekolah yang dapat dikatakan jauh dari kata layak.
Sepeda tua sebagai kendaraan sehari -- harinya dalam menjalankan tugas mulia sebagai saksi perjuangan dalam memberikan baktinya sebagai seorang guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tak hanya itu, tanpa pamrih, Bu Muslimah tak memikirkan besaran imbalan yang didapat sebagai seorang guru, hanya 15 kilogram beras yang Ia dapatkan sebagai balas jasa.
Tak sampai di situ, untuk menghidupi kebutuhan hidupnya serta adik -- adiknya, Ia harus menerima jahitan pakaian setelah seharian mengajar.
Sosoknya yang ikhlas dan penuh pengorbanan patut kita jadikan panutan, mengajarkan bahwa dedikasi dalam menjalankan sebuah profesi sebagai kunci.
Persahabatan dan Impian
Film Laskar Pelangi menceritakan kisah nyata perrsahabatan yang terjalin di SD Muhammdiyah Gantong Belitung, mereka adalah Ikal (Zulfanny), Mahar (Verry S Yamarno), Lintang (Ferdian), Kucai (Yogi Nugraha), Syahdan (M Syukur Ramadan), A Kiong (Suhendri), Borek (Febriansyah), Harun (Jeffry Yanuar), Trapani (Suharyadi Syah Ramadhan), dan Sahara (Dewi Ratih Ayu Safitri)
Masing -- masing dari mereka memiliki keunikannya masing -- masing serta pesan moral yang patut kita contoh sebagai generasi muda.