Mohon tunggu...
Silvester Deniharsidi
Silvester Deniharsidi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tinggal di Labuan Bajo

Tertarik pada isu-isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Sederhana adalah Pilihan

28 Januari 2024   22:19 Diperbarui: 28 Januari 2024   22:27 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep hidup hemat atau frugal living telah ada sejak zaman dahulu, dan sulit untuk menentukan satu individu tertentu yang mencetuskan atau memulai konsep ini. Prinsip-prinsip hidup hemat telah menjadi bagian dari banyak tradisi budaya, agama, dan filosofi kehidupan di berbagai belahan dunia.

Beberapa kelompok masyarakat tradisional, terutama yang hidup dalam kondisi sumber daya terbatas, secara alami mengadopsi prinsip hidup hemat sebagai cara untuk bertahan hidup. Mereka mengajarkan nilai-nilai seperti kesederhanaan, penghematan, dan pengelolaan sumber daya dengan bijak.

Di zaman modern, konsep hidup hemat semakin mendapat perhatian seiring dengan kekhawatiran akan isu-isu seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan ekonomi, dan konsumsi berlebihan. Banyak tokoh dan ahli ekonomi telah menyuarakan pentingnya hidup hemat sebagai respons terhadap tantangan-tantangan tersebut.

Perbedaan antara hidup sederhana dan hidup miskin

Hidup sederhana dan hidup miskin adalah dua konsep yang berbeda, meskipun keduanya dapat terkait dengan cara seseorang menjalani kehidupan. Hidup sederhana dapat dibedakan dari berbagai factor seperti; kondisi kehidupan dan kondisi perekonomianya.  

Dari aspek kondisi kehidupan, hidup sederhana adalah pilihan gaya hidup yang dapat dilakukan oleh siapa pun, terlepas dari tingkat pendapatan. Ini mencerminkan cara pandang terhadap kebahagiaan, kesederhanaan, dan kesadaran. Meskipun mungkin melibatkan pengurangan pengeluaran dan kepemilikan barang, hidup sederhana tidak selalu terkait dengan kekurangan atau keterbatasan.

Fokusnya lebih pada meningkatkan kualitas hidup melalui nilai-nilai yang sederhana.Dalam aspek kemandirian, orang yang hidup sederhana seringkali mengejar kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada barang atau layanan yang tidak diperlukan.

Sedangkan hidup miskin, adalah kondisi serba keterbatasan yang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidaksetaraan ekonomi, ketidakadilan sosial, atau kesulitan ekonomi yang mendalam. Secara ekonomi serba mengalami keterbatasan baik dari segi keuangan (pendapatan) maupun sumber dayanya.

Orang yang hidup miskin mungkin menghadapi keterbatasan dalam hal pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan sarana infrastruktur, yang semuanya dapat mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan. kondisi finansial di mana seseorang atau keluarga kurang memiliki sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan layanan kesehatan.

Menjalankan hidup sederhana

Di tengah gempuran budaya konsumerisme, muncul konsep hidup hemat sebagai pelipur lara yang menyegarkan---sebuah pilihan gaya hidup yang melebihi sekadar meraih uang. Hidup hemat bukan hanya soal menghitung rupiah, melainkan tentang pilihan bijak, pengeluaran yang penuh perhatian, dan menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan.

Berikut adalah cara menjalankan hidup sederhana, antara lain.

  • Kebijaksanaan Finansial

Pada hakikatnya, hidup hemat adalah pendekatan praktis dalam mengelola keuangan. Ini melibatkan pembuatan anggaran yang cermat, memberikan prioritas pada kebutuhan daripada keinginan, dan membuat keputusan yang terinformasi mengenai pengeluaran. Kebijaksanaan finansial ini bukan hanya sekadar keterampilan, tetapi sebuah pikiran dan pola pikir yang memunculkan daya upaya dan ketahanan finansial.

  • Kualitas daripada Kuantitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun