Mohon tunggu...
Prisca Lohuis
Prisca Lohuis Mohon Tunggu... Pegawai swasta -

Suka sejarah, nulis, ngajar, makan. Sukanya numpahin unek-unek di silverestrella.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yukk...Jalan Kaki untuk Indonesia Sehat

15 Oktober 2014   13:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:57 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah 5 tahun saya tinggal di kota Malang. Saya kuliah di salah satu universitas negeri di kota Malang ini, kemudian bekerja juga di kota ini. Kota yang terkenal dengan apelnya, kripik tempenya, hawa sejuknya dan juga keramahan pengendara motornya ini membuat saya betah tinggal berlama-lama di kota ini. Kota Malang memiliki trayek angkot yang jauh berbeda dengan angkot asal kota saya. Di kota asal saya, jika pergi kemana-mana atau mendatangi tempat yang letaknya agak "mblusuk", saya biasa naik ojek kalau memang tidak ada yang mengantar.Ojek terbilang alat transportasi yang paling efisien. Nah, di kota Malang ini saya jarang menemui ojek, yang ada hanya angkot dan becak.

Suatu ketika, saya ingin berkunjung kerumah teman Korea saya di daerah Soekarno Hatta (bukan bandara di Cengkareng lho ya), sedangkan saya tinggal di lingkungan kampus UM. Untuk menuju Soekarno hatta, saya harus naik angkot ASD. Sedangkan angkot ASD ini memiliki masa tunggu sekitar setengah jam dengan jarak tempuh sekitar 30 menit dari tempat saya ke Soekarno Hatta. Waktu yang saya butuhkan mencapai satu jam, padahal untuk dapat sampai disana dengan kendaraan pribadi tidak membutuhkan waktu lebih dari 20 menit.

Bermula dari hal ini, saya menantang kedua teman saya,"Jalan kaki yuk, mumpung sore-sore kan adem nih. Cobain juga seberapa kuat kita jalan". Mereka pun setuju. Jujur kita tidak pernah berjalan kaki jauh, kecuali untuk lomba gerak jalan kecamatan waktu sekolah dulu. Akhirnya kita jalan kaki kesana dan waktu yang kita butuhkan sekitar 45 menit. Terbilang 15 menit lebih cepat daripada harus menunggu angkot. Karena hal tersebut, akhirnya kita memiliki hobi baru yaitu jalan kaki. Jalan kaki sering kita lakukan pada sore hari. Hawa sejuk kota Malang dan juga pemandangan yang bersahabat kota Malang sangat memanjakan mata kita. Berjalan kaki juga membuat kita memiliki "Quality time" yang sehat bersama sahabat. Saya sangat merasakan manfaat dari jalan kaki yang sering kita lakukan tersebut. Selain hemat ongkos (gaya hidup mahasiswa), kesehatan saya juga stabil.

Saya tahu, hal ini tidak bisa serta merta diterapkan di semua kota yang ada di Indonesia. Terlebih dengan kondisi jalanan Indonesia dengan trotoar yang kurang memadai. Tapi tidak ada salahnya kan kita mulai perlahan. Jika kita banyak yang memulai, saya yakin fasilitas untuk pejalan kaki akan lebih diperhatikan. Banyak manfaat yang didapat dari berjalan kaki. Yukk jalan kaki untuk Indonesia sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun