Mohon tunggu...
Silvany Dianita
Silvany Dianita Mohon Tunggu... Psikolog - Pranata Humas Ahli Muda BPSDM Kemendagri dan Psikolog Klinis

When you care for yourself first, the world will also find your worthy of care.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengelola Ekspektasi Sosial di Tahun 2025, Fokus pada Diri Sendiri

28 Desember 2024   17:30 Diperbarui: 31 Desember 2024   14:03 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Ekspektasi Sosial. (Sumber: freepik.com via kompas.com)

Akibatnya, banyak individu merasa gagal ketika tidak memenuhi standar sosial yang sebetulnya tidak relevan dengan kebahagiaan mereka.

Tekanan untuk memenuhi standar masyarakat dapat mengaburkan fokus individu terhadap kebutuhan pribadi. Oleh karena itu, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengalihkan perhatian dari ekspektasi eksternal dan lebih memusatkan diri pada pengembangan pribadi. 

Hambatan utama dalam proses ini adalah kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Media sosial sering kali hanya menampilkan pencapaian terbaik seseorang, yang dapat memicu perasaan tidak puas terhadap diri sendiri. 

Membatasi konsumsi media sosial dan fokus pada proses pengembangan diri dapat membantu individu mengelola ekspektasi secara lebih sehat.

Selain tekanan dari media sosial, ekspektasi keluarga dan lingkungan sekitar sering menjadi beban tambahan. Individu sering merasa terikat untuk memenuhi harapan yang tidak sejalan dengan nilai atau keinginan pribadi, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan diri. 

Menetapkan batasan yang sehat dan belajar mengatakan "tidak" kepada ekspektasi yang tidak relevan adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan sosial.

Untuk lebih fokus pada diri sendiri di tahun 2025, mulailah dengan menetapkan tujuan pribadi yang jelas. Tuliskan hal-hal yang benar-benar ingin dicapai, bukan karena tuntutan orang lain, tetapi karena hal itu penting bagi diri kita. Praktik refleksi seperti journaling dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan dan nilai-nilai inti diri. 

Kurangi konsumsi media sosial atau pilihlah konten yang memberikan inspirasi positif. Bangun sistem dukungan yang terdiri dari orang-orang yang menghargai batasan diri dan memahami perjalanan pengembangan diri sendiri.

Tahun 2025 adalah kesempatan untuk membebaskan diri dari ekspektasi sosial yang tidak relevan dan memprioritaskan kesejahteraan pribadi. 

Refleksi dari pengalaman 2024 dapat menjadi panduan untuk memilih jalur hidup yang lebih autentik. Sebagaimana dikatakan oleh Viktor Frankl dalam Man’s Search for Meaning, “Kehidupan tidak akan pernah tak tertahankan jika kita memiliki tujuan yang bermakna.”  

“Di tengah tekanan sosial yang kerap membuat kita ingin terlihat sempurna, ingatlah prinsip esse quam videri  yang berarti jadilah diri sendiri daripada sekadar terlihat demikian. Fokus pada tujuan dan nilai pribadi akan membawa kita pada kebahagiaan yang lebih sejati.”  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun