Ayah, Langit Mimpiku
Hidup penuh duri tajam, Â
namun kau, tak pernah mengeluh dihadapan ku. Tanganmu yang kasar, langkahmu yang letih, Â mengantarkanku ke bangku mimpi. Â
Walaupun kau tak pernah merasakan duduk dibangku perkuliahan, Â
kau berusaha agar aku bisa mencapainya. Â
Ayah, kau adalah langit mimpiku, Â
Kau selalu ada, Â
mengusahakan ku tanpa batas, penuh kasih. Â
Akan ku usahakan juga, mimpi kita, ayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!