Mohon tunggu...
Silvani Habibah
Silvani Habibah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Sastra Cina UI yang suka membaca, menulis, traveling, pelangi, langit biru dan coklat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Singapura-Malaysia-Batam #Part2

4 Juli 2012   13:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertualangan Part 2 ini banyak hal-hal yang tidak terduga sepanjang perjalanan kami. Hehehehe. Dari bahasa melayu yang bikin saya dan Asty cekikikan terus :P. Oh yah, saat perjalanan menuju Museum Peranakan, kami bertemu dengan Superman Tanpa Kepala :D =

Dalam perjalanan, saya memang banyak menemukan objek foto yang unik jadi saya selalu bikin Asty bete karena setiap jalan bentar udah minta foto terus. Hehehehhe Waktu lagi duduk-duduk di Museum Peranakan, Asty juga foto ma kucing lucu deh, tapi kucingnya diem aja nih >>>
Dia ga tau tuh pas saya foto ma kucing beku itu :P, oh yah saya juga ketemu kakek ma cucunya yang lagi kesasar di depan Museum :P >>
Dan saat kami di Johor, kami harus menukar uang dan kami harus pergi ke sini>>>>
Pengurup Uang Berselen
Kalau liat foto di bawah ini, pasti tidak kerasa lagi di Singapura
Pecel LELEH loh gitu  
Itulah beberapa hal unik yang saya temukan selama dua hari pusing-pusing di Singapura dan Johor. Hehhehehehe akan ada hal unik lain yang saya temukan di Kuala Lumpur, mari mulai. Yeay! 17 Januari 2012, Kuala Lumpur Kami sampai di Stasiun Kuala Lumpur terlalu pagi, jadi kami sarapan dulu di MCD stasiun, setelah sarapan kami naik LRT, ini MRT versi Malaysia gitu deh tapi beda ma Singapura, di Malaysia tiketnya itu bukan berbentuk kartu tapi semacam koin karabol untuk akses masuk ke kereta dan mesin untuk beli tiket itu banyak yang rusak dan maunya uang pas. Hahahahaha ini dia tiketnya
Setelah naik LRT sekitar 30 menit, sampailah kami di Menara Kembar Petronas dan masih gelap, sambil menunggu terang dan mengisi baterai HP yang mulai sekarat, akhirnya kami menuju tempat ngopi yang nguras duit, bahkan di Depok aja kami jarang kesana>>>
Hampir tiga jam kami di sana dengan modal dua gelas kopi kami bisa internetan gratis dan mengisi amunisi HP. Hehehehehe Di Kuala Lumpur, kami hanya keliling sekitar Menara Petronas dan ini Menara di siang hari
oh ya tempat sampah di sini juga lebih maju dibanding Indonesia >>> kitar semula loh katanya
setelah keliling kami menuju Mall dan bahas melayu mall apa hayo? nih
Setelah mampir ke Mall dan ke Kinokuniya, kami menuju pasar seni. Pasar seni adalah tempat jualan pernak-pernik malaysia, pusat oleh-oleh gitu sih kaya Malioboro gitu.
oh ya di sana, saya dipanggil "Mbak" loh, mungkin mereka tau logat Indonesia saya. hehhehehe selama di sana saya agak ngeri aja kalo ketahuan orang Indonesia, ya taulah yah hubungan Indonesia dan Malaysia kaya apa sekarang. hehhhehehe Setelah belanja oleh-oleh di Pasar Seni kami langsung menuju ke terminal untuk naik bis pulang ke Singapura lagi. Dan kami nyasar!!!!!!!! Kami memang tidak tahu lokasi terminal dimana, kami bertanya orang-orang dengan bahasa melayu yang fasih dari Asty tapi tetap saja dari setiap orang yang kami temui mempunyai jawaban yang berbeda saat kami tanya harus naik apa menuju terminal, sepertinya rute transportasi di Malaysia juga berantakan, setelah kami nyasar dari naik LRT, turun LRT dan naik lagi dan disarankan untuk naik bis menuju ke terminal tapi tetap tidak ketemu dimana terminal itu, akhirnya kami naek taksi. Dan Alhamdulillah, supir taksi itu tahu dimana terminal 
. Supir taksi itu adalah orang India yang ramah sekali dan ada percakapan unik dan bikin saya kaget *Yang ngobrol sih lebih banyak Asty, saya ga gitu ngerti. hehehhe Supir taksi itu ternyata tidak begitu suka dengan Malaysia dan sangat mengagumi Indonesia, awalnya saya pikir, dia hanya basa-basi karena tahu kami orang Indonesia tapi ternyata tidak setelah percakapan panjang di taksi, ini saya tuliskan dengan versi bahasa melayu pas-pasan saya, ga gitu inget juga sih. hehehhe. Oh ya ini "E" yang ditulis percakapan bukan "E" Sate yah tapi "E" untuk Rujak Bebek Asty : Pakcik tahu Terminal ....... (lupa namanya) Pakcik : oh ye, saye tahu. Kakak-kakak asalnye dari mane? Asty: Indonesia Pakcik Pakcik: Wah Indonesie? Tak nampak seperti orang Indonesie, cakap melayu kakak sangat bagus. Saya suka dengan orang Indonesie, orang Indonesie itu baik-baik dan Malaysie saja yang tidak tahu terima kasih, terus saja buat keributan. Saya di sini, punya banyak teman Orang Indonesia (Banyak percakapan lain yang tidak enak aja saya tuliskan, intinya beliau mengungkapkan betapa kecewa dan kesalnya terhadap Malaysia, dia juga tahu loh masalah Manohara dan kami diberitahu kejadian sebenarnya, intinya yah pengakuan Manohara semuanya benar. Hahahha kami jadi ngegosip Manohara gitu, setelah ngobrol tentang isu-isu Malaysia dan perbedaan islam di Malaysia dan Indonesia, padahal beliau beragama Hindu tetapi pengetahuan tentang islamnya sangat banyak, dan sedihnya saat dia tanya banyak hal tentang beberapa hal tentang islam, kami tidak tahu, ternyata dia sudah khatam membaca terjemahan Alqur'an, kemudian Pakcik mulai bertanya-tanya lagi tentang Saya dan Asty) Pakcik: Kakak ini sangat pintar cakap melayu, belajar dimane? Asty: Saya tinggal di Batam, Pakcik. Pakcik: Oh yah? Pantas saje pintar. Kalau kakak yang sebelah sana (Saya maksudnya) ada keturuanan Hindi yah? Saya: *Kaget* *Mangap* Hah? Tidak Pakcik, Saya asli Indonesia, saya tinggal di depok Pakcik: Mase? saya tak percaye. Kakak seperti mempunyai darah Hindi. Kalau kakak yang ini (Asty) seperti ada keturunan Cina ya? Asty: Tidak Pakcik, saye juga Indonesia. *terus nunjuk saya sambil ketawa ngakak* whahahaha tapi dia, dia memang banyak yang bilang mirip orang India dan Arab. Tuh kan ven bener. wahahahah *ketawa dengan penuh kepuasan Saya: *diem tapi pengen nyumpel mulut Asty Pakcik:  Memang benar, kakak ini seperti orang hindi. Wajah dan mata kakak khas orang Hindi, memang sedikit mirip orang Arab tapi lebih banyak Hindi *Pakcik keukeuh bilang saya keturunan Hindi Setelah membahas saya yang dikira keturunan India, Pakcik memdoakan kami agar selamat sampai tujuan dan sedikit menyentak batin saya tentang apa itu takdir Allah dan makna do'a. Pakcik: Semoga kakak-kakak selamat dalam perjalanan seterusnnya yah, kakak percaya tidak bahwa kakak bertemu saye sudah diatur Tuhan dan karena do'a orang tua kakak. Kak, saya memang Hindu tapi saya percaya denga ajaran islam yang mengajarkan tentang ada surga, neraka, dosa, pahala, takdir dan kekuatan do'a. Saya sebagai supir taksi tidak mau bohong-bohong karena saya percaya dosa. Kakak bertemu saya juga karena Tuhan yang mempertemukan dan karena do'a, orang tua kakak berdoa kepada Tuhan untuk melindungi anaknya selamat dan dijaga selalu saat di negeri orang kemudian Tuhan mengabulkannya dengan cara mengirimkan taksi saya untuk mengantarkan kakak yang sedang kebingungan. Dan kakak-kakak ini adalah wujud Tuhan mengabulkan do'a saya, supaya mendapat rezeki hari ini, jadi kita dipertemukan oleh takdir Tuhan. Saya merasa ada perasaan sejuk di dalam hati saat Pakcik bicara seperti itu, saya baru sadar bahwa semua yang terjadi di dunia ini memang Allah yang mengatur bahkan Saya bertemu dengan Pakcik baik hati itu adalah jalan yang diatur Allah. Kemudian Pakcik memberikan potongan harga yang lumayan untuk dua bocah nyasar ini dan dia bilang : Pakcik: kakak cukup bayar ..... (Lupa berapa, pokoknya dipotong gitu, lebih murah dari argo) Karena kakak-kakak Orang Indonesia dan saya suka orang indonesia yang baik-baik, semoga nanti kita dipertemukan lagi yah. Senang berkenalan dengan dua gadis Indonesia yang baik 
kejadian sore itu sangat berkesan bagi saya dan Asty 
. Setelah kami membeli tiket bis, kami langsung menuju Singapura selama 3 jam. Naik bis memng lebih cepat daripada naik kereta. Tante Jana dan Om Asri juga menjemput kami di Terminal 
. Oh yah, sebelum naik bis kami makan di KFC dulu, dan ayamnya lebih gede dan pakai nasi serai. hemmm yummy 18 Januari 2012, Singapura
Hari itu kami sangat bersemangat karena akan pergi ke Universal Studio Singapura. Tempat rekreasi yang sangat megah bertema film-film terkenal, Dufan yang di Ancol? Duuuhhhhhh jauh banget deh. Di sana banyak permainan yang membuat saya dan Asty shock dan mabok, karena durasi permainan di sana itu cukup lama, tidak seperti di Dufan yang tidak kerasa gitu. hehehehe Yeay kami sampai di USS Menurut kami ada tiga permainan yang paling keren di USS, yaitu The Mummy, ini wahana yang bertema Film The Mummy bergaya mesir, kami tidak boleh membawa tas dan harus menaruh kaca mata, jam, hp, dompet dan barang lainnya di loker. Kami memasuki ruangan seperti labirin, gelap dan dingin kemudian kami naik semacam perahu, kami memakai sabuk pengaman, Awalnya perahu bergerak maju perlahan, saat kami menikmati dengan santai tiba-tiba lampu dimatikan dan perahu ditarik kebelakang, dibolak-balik, maju-mundur, diputar-putar. Coba bayangkan bagaimana rasanya? Huuuuuaaaa Saya dan Asty lemas dan pusing
Wahana yang kedua adalah Roller Coaster, di sini mereka mempuanyai dua tiper Roller Coaster, yang warna merah seperti yang di Dufan, yang biru itu bangku dibuat menggantung, jadi kami duduk dan kaki menggantung saja. Kami memilih naik yang biru karena lebih menantang dan di indonesia belum ada. Uniknya, sebelum masuk ke wahana, di depan pintu ada contoh bangku roller coaster untuk dicoba apakah kami bisa duduk atau tidak, yeay Asty muat 
Selain itu, jalur kedua Roller Coaster ini dibuat melingkar satu sama lain dan kedua roller coaster ini dijalankan secara bersamaan jadi saat naik kami meresa seperti akan bertabrakan antara Roller coaster merah dan biru
yang ketiga adalah wahana Transformers 3D, ini sangat keren karena kami naik seperti mobil terbuka dan kami ikut perang, saya mengakui efek-efek yang ada itu sangat keren dan membuat saya speachless. Saat kami dibuat seolah-olah sedang bertempur melawan musuh, menababrak mobil, hujan meteor dll
Selain yang wahana yang menegangkan, kami juga ke wahana kaya Komidi Putar di Dufan tapi bertema Madagaskar, lumayan buat santai-santai kaya Asty gini. Hehehhehe
Di USS juga banyak figure dari setiap wahana, kalo di Dufan tuh kaya badutnya yang suka diajak foto terus dikasih uang tapi di USS gratis dan mereka sengaja berkeliling agar pengunjung dapat berfoto, figure itu ditemani petugas yang akan mengatur antrian foto dan membantu memfoto. Ini adalah figure yang berhasil kami temui : Wahana The Mummy, Cleopatra dan Prajurit mesir yang loncat-loncat. Hehehehe
Bertemu figure wanita Eropa, saat berjalan-jalan di Tema bangunan bergaya Eropa
Asty lagi ngapain sih ? Liat jam yah?
Figure ini kami temui saat selesai naik Roller Coaster, tinggi banget euy dan mereka bisa nari-nari gitu
Nah ada figure yang menyeramkan gitu pas jalan di daerah kumuh gitu dah ceritanya mah 
, kaya gini :
Saat USS akan tutup, semua petugas berdiri sepanjang jalan untuk mengucapkan terima kasih sambil melambaikan tangan. Keren banget deh, mereka sangat menghargai pengunjung. Oh yah kami juga ketemu icon USS, yaitu :
Kami pulang dengan rasa cukup puas walaupun harga tiket masuk cukup mahal sekitar Rp 500.000 tapi sangat pantas untuk tempat sekeren USS daripada Dufan yang harganya sekarang mencapai Rp 200.000, Menurut saya, jika dilihat dari segi wahana dan konsep Dufan itu terlalu mahal. Oh yah, selama di USS, kejadian di Malaysia dengan supir taksi itu kejadian lagi. Sepanjang antri beberapa wahana, kalo barengan ma Orang India atau Arab pasti diliatin dengan penuh makna
. Asty saksinya. Hahahaha dan puaslah dia terus-terusan mengejek saya. Setiap ketemu orang India atau Arab, pasti bilang : "Tuh sodara lo, hayuk foto dulu sana" Zzzzzzzzzzz. Pengen nimpuk Asty. Kadang-kadang dia bilang kaya gitu dibelakang orangnya, takut aja gitu, orang itu bisa melayu atau gimana. huuuuuuuu Oke cerita berlanjut ke #Part3 pertualangan saya di Batam 
Di rumah Asty, Yeayyyy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun