Mohon tunggu...
Silvani Habibah
Silvani Habibah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Sastra Cina UI yang suka membaca, menulis, traveling, pelangi, langit biru dan coklat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Singapura - Malaysia - Batam #Part1

28 Juni 2012   16:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:26 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Traveler? saya juga tidak tahu apakah gelar itu sudah pantas disandang oleh saya. Hemmmm mungkin belum karena kota dan negara yang saya kunjungi masih sedikit tapi memang saya sangat suka jalan-jalan dan wisata kuliner selain itu saya juga suka ke museum, tempat pariwisata dan menikmati kebudayaan daerah yang saya kunjungi. Untuk wilayah Indonesia, saya baru menjelajah Bandung, Jogjakarta, Pare, Kediri, Tulung Agung, Bali dan beberapa kota lain di Jawa Timur. Untuk ke luar pulau jawa dan bali atau ke luar negeri itu baru terapai awal tahun 2012 ini. Saya dengan seorang teman sejurusan saya di Sastra Cina, Asty, berencana untuk ke Singapura. Awalnya kami mengajak beberapa teman tetapi pada akhirnya hanya kami berdua yang jadi, walau hanya berdua kami tidak gentar dan terus maju *kaya mau perang . Setelah menabung selama satu semester maka terkumpullah modal untuk nekat melancong ke negeri orang. Mulailah kami mencari tiket dan penginapan, sebenarnya tiket pesawat ke Singapura tidak mahal dan banyak promo, penginapan di sana pun terjangkau, mungkin pilihan utnuk melancong ke luar negeri pertama kali memang pas ke Singapura. Selain ke Singapura saya juga berencana ke Malaysia dan Batam, Batam adalah tempat Asty tinggal 

jadi saya bisa minta diantar jalan-jalan ma dia. 15 Januari 2012, Singapura Jam 5 Pagi, Saya berangkat dari rumah dan menjemput Asty di Apartemen-nya kemudian menluncur ke bandara Soekarno-Hatta. hari itu adalah pertama kali saya naik pesawat. Yeay!!!!! maklum orang betawi asli, orang depok asli yang ga pernah kemane-mane. hehehhe Akhirnya orang depok naek pesawat 
. Oh yah, di sana kami tidak jadi menyewa penginapan tetapi kami menginap di Rumah teman orang tua Asty, Tante Jana dan Om Asri. Mereka orang asli Singapura, keturunan melayu. Sesampainya di Bandara Singapura, kami sudah dijemput oleh Tante Jana, Om Asri dan anak mereka, Fasiha. Saya baru saja merasa ada di Singapura tapi seketika buyar ketika Om Asri menyalakan radio dan lagunya adalah Rossa-Menunggu, kemudian saya mendengar sayup-sayup lagu Sherina- Cinta pertama dan terakhir dari MP3 player yang sedang didengarkan Fasiha. Hahahaha. Ternyata benar lagu-lagu Indonesia telah menjajah Singapura dan Malaysia. Kami keluar dari bandara dan langsung diajak makan siang di salah satu food court terkenal di sana, saya lupa namanya tapi di sana banyak makanan khas melayu dan pasti halal.
Tante Jana dan Om Asri
Di sana saya makan nasi uduk dan minum es tebu, jauh-jauh menunya sama aja kaya di Indonesia. Tetapi nasi uduk di sana pake telor ceplok dan ayam, tak nampak seperti nasi uduk di Indonesia tapi tetap sedapnyeeeee 
Setelah makan, kami pulang dan beristirahat. Pada malam hari kami menuju Singapore Flyer, keren yah saya kesini? Naik? Tidak, kami cuma foto di depannya. hahahaha.
Setelah itu kami ke Merlion Park. Kata Om Asri, ini tempat singa muntah 
, ternyata benar singanya muntah. Di sini kami menikmati indahnya lampu-lampu kota ditemani alunan musik jazz di pinggir sungai, di sana juga ada wisata air yaitu menaiki perahu yang dipenuhi lampu-lampu cantik. Sungguh indah Singapura dimalam hari.
Ini dia panggung musik di pinggir sungai. Bagus banget penampilannya dan ini tempat hiburan gratis. Kapan Indonesia punya yang kaya gini?
Ini Wisata Air, dengan menaiki perahu yang berhiaskan lampu. Keren!!!!
Setelah itu kami menuju ke restoran india untuk makan malam. Sampainya di sana, mulailah Asty mengejek saya >>> "Asik nih Veni dateng ke restoran sodara" Memang banyak orang yang bilang saya mirip orang india dan arab, saya hanya menanggapi biasa aja karena saya merasa tidak mirip tetapi saat tiba di Singapura dan Malaysia saya mulai memikirkan, apakah benar saya mirip? Banyak kejadian yang membuat saya bertanya-tanya hal itu. Nanti saya ceritakan dengan mengalirnya tulisan ini. Balik lagi ke resto india, saya senang sekali dibawa kesini karena saya memang suka film-film india dan ternyata di sana juga diputarkan video india. Tetapi saya tidak sanggup makan di restoran ini, porsinya sangat banyak dan masakannya terlalu banyak rempah, itu membuat saya pusing, tapi lumayan sih kalo cuma makan sedikit. Orang India lagi Arisan kayanya. Eh agak janggal, kenapa ada lampion cina di restoran ini? hehhhehehe
Nasi Bryani dan Prata
16 Januari 2012, Singapura - Johor, Malaysia Hari itu kami berencana pergi ke Orchad Rd dan Museum Peranakan, Di Orchad kami hanya berkeliling dari Mall ke Mall, hanya lihat-lihat. Hehheheh. Setelah itu kami ke Museum Peranakan, ini adalah museum peranakan tionghoa, mungkin karena jurusan kami sastra cina jadi tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi. Pada pertualangan hari itu kami hanya pergi berdua, ini sangat menarik karena kami berkeliling dengan transportasi umum di sana. Naik bus yang cara bayarnya dengan memasukan uang satu dolar ke alat seperti celengan dan saat ingin turun ada bel untuk memberi kode ke supir. Kami naik bus dari Apartemen Tante Jana di Woodlands menuju ke Stasiun MRT terdekat. MRT merupakan kereta bawah tanah yang sangat cepat, saya sangat takjub dengan transportasi yang ada di Singapura, selain nyaman juga praktis, jalurnya jelas dan penduduk di sana juga sangat patuh terhadap aturan. Di dalam MRT dilarang makan dan minum, maka tak ada satupun yang diam-diam melanggar karena peraturan di sana sangat ketat. Di Singapura banyak polisi kedisiplinan yang berpakaian biasa dan mereka bisa mendenda anda kapanpun, dimanapun anda melanggar peraturan. Jadi jangan coba-coba yah! Oh yah, di dalam MRT juga terdengar alunan lagu-lagu dari musisi Indonesia dari headset penumpang MRT
. Oh yah, cara membeli tiket MRT juga unik : 1. Menuju ke Mesin Tiket *yaiyalah pasti 2. Pilih tempat tujuan dengan cara menyentuhnya peta yang ada 3. Pilih untuk berapa orang 4. Akan muncul tarifnya dan masukan uang ke dalam lubang untuk uang kertas atau koin. Jika bukan uang pas, mesin akan mengembalikan 5. Ambil kartu untuk akses naik MRT
Setelah perjalanan selama satu jam dan sampailah kami di Musem Peranakan
Setelah masuk tanpa membuang waktu kami mulai menjelajahi ruang demi ruang, mengambil foto dan mengikuti permainan. Saat membeli tiket masuk, kami diberi selember kertas berbentuk bulat yang harus dipenuhi cap-cap, untuk mendapat cap itu kami harus mencari di semua ruangan. Ini trik yang pintar agar pengunjung mengunjungi semua ruangan 
. Setelah masuk ruangan, kami langsung mencari alat cap ini untuk menandakan kami sudah masuk.
Kami tidak dapat berlama-lama di sana karena habis Ashar kami harus menuju ke Stasiun Johor untuk naik kereta ke Kuala Lumpur. Setelah menunggu Om Asri pulang kerja, kami langsung bertolak ke Johor, Malaysia. Perjalanan yang ditempuh dari Woodlands ke Johor sekitar satu jam naik mobil, dekat banget yah, di Jakarta? satu jam itu mungkin baru keluar parkiran. Hahahaha #lebay. Sesampainya di Johor, kami mampir ke restoran untuk makan malam dan lagi saya menemukan makanan Indonesia. This is it : Pecel Leleh
Kereta kami berangkat pukul 11 malam, sambil menunggu kereta kami ke Mall dan tebak apa yang saya temukan di sana? jeng jeng jeng jeng CD film dan lagu dari Indonesia kemudian lagu yang diputar dalam Mall tersebut juga lagu Indonesia, seperti : Sheila On 7, Dewa, Wali, Ungu, Kangen Band, Sherina, Rossa dll
Waktu sudah menunjukan pukul 11.30 malam, kami segera keluar dari mall dan menuju ke Stasiun dan berangkatlah kami menuju Kuala Lumpur. Yeay! Oh ya, saat naik kereta kami menemukan kenyataan ini 
:
Saya sempat terpaku saat melangkah ke kereta dan membaca itu, saya berpikir keras maksudnya apa, Asty yang jago bahasa melayu pun bingung tetapi setelah dibaca seksama ternyata "kenyataan" itu bahasa melayu dari Pengumuman 
dan dapat ditebak, bahasa melayu papan pengumuman adalah :
Perjalanan dari Johor ke Kuala Lumpur sekitar 6-7 jam. Kami sampai di Kuala Lumpur sekitar pukul  05.30 pagi, kepagian banget pastinya dan di sana banyak hal-hal tidak terduga. 
Cerita di sana akan berlanjut di #Part2 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun