Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak mudik lebaran tahun 2021 ini, tapi yang terjadi banyak masyarakat yang berusaha keras untuk tetap mudik ke kampung halamannya. Mudik adalah salah satu tradisi masyarakat indonesia yang dilakukan menjelang lebaran. pasalnya, masyarakat yang merantau ke Jakarta, tidak bertemu dengan sanak saudara di hari-hari biasa. sehingga, mereka memanfaatkan momen lebaran sebagai ajang silatuhrami dengan keluarga di kampung halaman. Tetapi ada beberapa masyarakat yang tidak pulang ke kampung halaman.
Ini merupakan tahun kedua dimana kasus Covid-19 belum juga menghilang di Indonesia. Pemerintah pun mengeluarkan larangan mudik yang efektif pada tanggal 6 Mei 2o21 kemarin sampai dengan pada tanggal 17 Mei 2021. Dengan berlakunya tersebut maka per-hari ini seluruh perjalanan ke luar daerah akan dilarang, dengan pengecualian beberapa keperluan non-mudik yang telah diatur dalam peraturan Menhub No. 13 Tahun 2021.
Salah satu warga yang tak bisa mudik di tahun ini ialah Arika. Arika sudah hampir 2 tahun lamanya tidak mudik ke kampung halamannya di Indramayu, Jawa Barat. Arika sangat merindukan Ibunya yang tinggal di Indramayu, Jawa Barat. Kerinduannya kepada Ibunya tidak bisa dituntaskan karena larangan mudik yang diberlakukan oleh pemerintah.
perempuan berusia 23 Tahun ini mengaku sudah sangat merindukan Ibunya dan juga kampung halamannya. Namun aturan larangan mudik lebaran yang diterbitkan oleh pemerintah menyurutkan niat Arika untuk mudik ke kampung halamannya menjelang Hari Raya Idul Fitri 2021.
"Alasan gak Mudik dikarenakan larangan mudik oleh pemerintah. Sebenarnya kanget banget dengan Ibu dikampung, terakhir pulang 2 tahun yang lalu. Sebenarnya mau banget mudik ke kampung, tapi lalu gak mudik juga karena Covid-19, sekarang gak mudik lagi," ucap Arika, Jakarta, Selasa (25/5).
Arika hidup bersama saudara perempuan (Tante) dari Ayah. Kurang lebih sudah 5 tahun ini. Dia tinggal disebuah perkampung di kawasan Jakarta Pusat. Keseharian Arika di Jakarta yaitu bekerja sebagai staff di Mcdonalds cabang Cideng. "kurang lebih 2 Tahun ini di Jakarta terus, kerja jadi staff Mcdonalds", ucap Arika.
Arika enggan memberikan komentar apapun mengenai larangan mudik lebaran yang dikeluarkan oleh pemerintah. Arika berusaha ikhlas merayakan idul fitri di perantauan. "kalau tanggapan soal larangan mudik si gak ada. Hanya saja saya coba taat saja, saya juga berusaha ikhlas saja merayakan lebaran di perantauan." Ucap Arika.
"toh masih bisa silatuhrami lewat video call atau telepon walau rasanya kurang gitu", sambung Arika.
Langkah yang diambil oleh pemerintah diharapkan mampu memutus rantai penyebaran virus Covid-19 di tengah masyarakat. Arika pun mendukung langkah yang di ambil pemerintah tersebut.
"kalau larangan mudik ini untuk memutus mata rantai Covid-19, tentu saya mendukung. Saya juga sepakat kalau tidak mudik berarti menjaga orang di kampung halaman dari virus Covid-19 ini," ucap Arika
Arika menilai tempat-tempat hiburan sengaja dibuka untuk demi memulihkan kondisi perekonomian indonesia yang terdampak pada masa pandemi ini.
"saya si gak ada komentar apa-apa soal larangan mudik dan dibukanya tempat-tempat hiburan. Saya rasa tempat hiburan dibuka untuk memulihkan ekonomikan, selama ini sangat terdampak pada masa pandemi Covid-19," tutur Arika.
Arika berharap agar pandemi Covid-19 segera diatasi oleh masyarakat dan pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H