MALANG - Kecakapan matematika merupakan salah satu keterampilan penting yang perlu dikembangkan terutama kepada anak-anak. Numerasi penting untuk mengembangkan logika dan penalaran sehingga dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya kemampuan tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang ada di Indonesia. Hasil PISA tahun 2022 menurut OECD diperoleh hasil bahwa rata-rata kemampuan numerasi siswa Indonesia masih berada jauh di bawah rata-rata negara OECD. Beberapa riset yang telah dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut antara lain mengintegrasikan numerasi dalam konten digital salah satunya e-book digital content
Tim penelitian dosen dari Universitas Negeri Malang (UM), dengan Ketua Tim, Ni Luh Sakinah Nuraini, S.Pd, M.Pd serta beranggotakan Santy Dinar Permata, S.Pd, M.Pd, Puri Selfi Cholifah, S.Pd, M.Pd serta mahasiswa yakni Davina Aurelia, Silva Nabilla, dan Cempa Huzaimah, berupaya mengembangkan digital content flipbook untuk melatih kemampuan numerasi siswa SD. Tak hanya itu, tim juga menggabungkan unsur budaya ke dalam e-book ini.Â
"Kami melihat ada kesenjangan antara materi pembelajaran numerasi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Padahal, Indonesia kaya akan kearifan lokal yang bisa dimanfaatkan sebagai konteks pembelajaran," ujar Ni Luh Sakinah Nuraini, ketua tim peneliti.
Digital content berbasis Culturally Responsive Teaching ini dapat digunakan sebagai media pendukung numerasi di sekolah dasar. Diharapkan dengan adanya pengembangan ini dapat memfasilitasi baik dalam hal peningkatan keterampilan numerasi bersamaan dengan penerapan muatan lokal dan kebudayaan bagi guru sekolah dasar untuk diterapkan dalam pembelajaran.Â
"Kami mengembangkan digital content berbasis CRT ini bertujuan untuk mendukung numerasi di sekolah dasar, karena sesuai dengan karakteristik kurikulum merdeka dimana guru memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal" ujar Ni Luh Sakinah Nuraini.
Proses penyusunan digital content ini dilakukan dengan memanfaatkan software editing Canva dan Flip PDF Pro. Melalui pengembangan digital content ini diharapkan dapat memfasilitasi peningkatan keterampilan numerasi bersamaan dengan penerapan muatan lokal dan budaya bagi guru sekolah dasar untuk diterapkan dalam pembelajaran.Â
Dengan menggabungkan kearifan lokal, teknologi digital, dan pembelajaran numerasi, inovasi ini membuka kesempatan adanya kolaborasi unsur baru dalam pendidikan matematika di tingkat sekolah dasar. Keberhasilan pengembangan digital content dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan metode pembelajaran serupa di mata pelajaran lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H