Mohon tunggu...
Silvana Anggraeni
Silvana Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

hello my name is silvana aku seorang mahasiswa jurusan bahasa inggris hobi ku menonton film dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Memuliakan Orangtua

9 Desember 2023   16:00 Diperbarui: 11 Desember 2023   20:55 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang orang tua sangat susah di hormati oleh orang-orang padahal menghormati orang yang lebih tua sangat penting dan mudah cukup bersikap halus dan sopan untuk menghargainya, Allah SWT menyukai hambanya yang memuliakan orang tua karena orang tua adalah kunci syurga yang terbaik, namun baru-baru ini banyak sekali kasus anak durhaka serta membangkang kepada orang tua, bukan hanya seorang anak dari sang orang tua saja bahkan beberapa kaum anak muda ada yang mencaci maki orang tua yang jelas-jelas bukan orang tuanya, bersikap merendahkan orang tua padahal dapat menimbulkan dosa yang cukup besar juga salah satu tindakan yang sangat tidak terpuji.

Walaupun terkadang mereka suka banyak bicara, melontarkan nasihat dan suka menyuruh kita ingatlah mereka adalah orang pertama yang peduli terhadap kita seperti halnya ibu dialah orang yang membuat kita terjun ke dunia ini dengan menahan sakit selam 9 bulan lamanya, mengasuh,memberi kita asi,  merawat bahkan mendidik kita sampai dewasa dan sukses sedangkan ayah dia menjaga ibu hingga kita terjun ke dunia ini, membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan istri juga anak, ayah juga senantiasa menjadi pelindung bagi kita maka dari itu kita harus memuliakan orang tua di manapun kita berada.

Berbicara tentang memuliakan orang tua kita perlu mencontoh dan belajar dari salah seseorang tabiin yang bernama Uwais Al-Qarni beliau ini hidup di zaman Rasulullah SAW tapi belum pernah berjumpa dengan Rasulullah SAW, beliau adalah seorang pemuda yang bisa di bilang kekurangan ekonomi dan tinggal di daerah pinggiran yaman, ia lahir pada tanggal 594 M dan 37 H.

Beliau bukan seorang pemuda yang terkenal, dia hanya orang yang berkehidupan sederhana dan mengidap penyakit kulit namun ia pernah di sebut oleh Rasulullah SAW sebagai pemuda yang sangat di cintai Allah SWT karena ketataan serta kesabarannya yang luar biasa kepada sang ibu.

Di kisahkan Uwais Al-Qarni sehari harinya bekerja mencari nafkah dengan cara berdagang  dan mengembala kambing milik orang lain, ia mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT melalui sahabat Rasulullah SAW yang sedang berdakwah di yaman, beliau mempunyai ibu yang tunanetra, ia selalu merawatnya dan memenuhi semua permintaan sang ibu, suatu hari sang ibu berkata "anak ku, mungkin ibu tak lama lagi akan bersamamu"ikhtiarkan agar ibu bisa mengerjakan haji pinta sang ibu.

Mendengar ucapan sang ibu uwais seketika termenung karena perjalanan yang sangat jauh dari yaman menuju makkah, sementara mereka hanyalah orang fakir tidak punya kendaraan seperti unta pada zamannya, setelah menguatkan pikirannya dia memutuskan untuk memenuhi permintaan ibunya, dia membeli seekor lembu dan setiap hari menggendongnya untuk berlatih memperkuat tubuhnya saat nanti, setelah 8 bulan berlalu dan musim haji datang dia  menggendong sang ibu dari yaman menuju makkah untuk berhaji, walau berat hal yang di rasakannya dia tetap kukuh untuk memenuhi permintaan ibunya, dia menggendong ibunya untuk wukuf di ka'bah sang ibu meneteskan air mata karena telah melihat baitullah.

Ia mendo'akan ibunya "Ya Allah ampunilah dosa ibu hamba" ucap Uwais sang ibu sontak kaget dan bertanya "Bagaimana dengan dosamu ? tanya sang ibu, uwais pun menjawab dengan terampuninya dosa ibu akan masuk syurga dan cukup ridha dari ibu yang membuatku masuk syurga, begitulah kisah seseorang yang dengan luar biasanya sangat sangat memuliakan orang tuanya, kita harus mencontohnya hanya dengan cara yang mudah yaitu cukup berbakti dan bahagiakan orang tua kita. 

Namun mirisnya zaman sekarang sudah banyak sekali orang yang menghardik orang tua 

Seperti halnya hal yang baru-baru ini terjadi di TMII [ taman mini indonesia indah] seorang satpam membentak serta mencaci maki seorang wanita paruh baya yang berprofesi sebagai pedagang hal tersebut adalah tindakan yang sangat tercela, setidaknya jika si ibu memang salah bisa di nasihati atau di tegur dengan ramah juga santun tidak ber buat semena mena karena bagaimanapun itu adalah seorang orang tua yang bekerja mencari uang dan mengais rezeki untuk sehari-hari 


para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah seseorang bisa mencaci maki kedua orang tuanya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun