Mohon tunggu...
Silvana Nurulfauziyyah
Silvana Nurulfauziyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Biologi Universitas Diponegoro

Let's be friend and enjoy my writing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Plester Nanohydrogel untuk Luka Kronis Karya Mahasiswa Tim PKM-K Undip

5 September 2021   07:57 Diperbarui: 5 September 2021   07:59 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang - Universitas Diponegoro (Undip) berhasil mengukir prestasi pada kompetisi ilmiah nasional yang diadakan oleh DIKTI, yaitu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2021. 

Sebanyak 192 tim PKM Undip berhasil mendapatkan pendanaan dari proposal yang telah diajukan. Hal ini juga membuat Undip menduduki peringkat 5 besar peraih pendanaan terbanyak setelah UGM, ITS, IPB, dan UB.

Salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan (PKM-K) yang berhasil mendapatkan pendanaan adalah tim yang beranggotakan Silvana Nurulfauziyyah Indahsari (Biologi 2018), Yana Sopiana Nurfarizat (Teknik Kimia 2018), Rois Alfabana (Akuntansi 2018), M Rafly (Kedokteran 2018), dan Dina Luthfia Safitri (Biologi 2019).

Tim PKM-K ini berinovasi membuat plester luka kronis dengan memanfaatkan bahan alami yang ada di lingkungan sekitar, yaitu daun binahong dan kayu manis. Selanjutnya, produk plester ini diberi nama Kamabi yang merupakan singkatan dari kayu manis dan binahong.

Inovasi produk plester ini berawal dari pengamatan di lingkungan sekitar dimana daun binahong masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat serta banyaknya penderita luka kronis yang terkendala pada masalah perawatan luka akibat pandemi Covid-19. 

Atas permasalahan tersebut, lima mahasiswa Undip berinovasi untuk membuat karya produk dengan judul "Plester Nanohydrogel Berbahan Dasar Daun Binahong dan Kayu Manis sebagai Upaya Penyembuhan Luka Kronis di Masa Pandemi Covid-19"

KAMABI mengandung ekstrak daun binahong dan kayu manis yang diformulasikan dengan teknologi nano menjadi nanohydrogel.

Daun binahong mengandung senyawa aktif saponin triterpenoid, flavonoid, dan minyak atsiri yang terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka serta berperan aktif dalam pembentukan kolagen. Selain itu, kandungan daun binahong ini juga bermanfaat sebagai antioksidan dan antiinflamasi.

Adapun penambahan kayu manis ke dalam formula plester adalah karena kandungan kayu manis yang juga bermanfaat dalam penyembuhan luka. Kayu manis mengandung senyawa aktif sinamaldehid dan eugenol yang berperan sebagai antibakteri dan mempercepat regenerasi sel luka.

Daun binahong dan kayu manis yang kemudian diformulasikan menjadi nanohidrogel dinilai memiliki beberapa keuntungan. 

Keuntungan sediaan nanohidrogel ini antara lain adalah memiliki sifat melembabkan dan menyejukkan serta memudahkan penetrasi senyawa aktif ke dalam kulit sehingga mempercepat penyembuhan luka.

Partikel zat bioaktif yang berukuran nano juga bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan sehingga proses penghantaran dan penetrasi bioaktif dapat berlangsung cepat dan lebih mudah.

Produk KAMABI sebagai plester luka kronis diharapkan dapat menjadi solusi untuk mempercepat penyembuhan luka kronis maupun luka ringan yang dialami masyarakat serta diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam meningkatkan pemanfaatan sumber daya hayati Indonesia.

Penulis :  Silvana Nurulfauziyyah Indahsari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun