Terlihat dari penjelasan sebelumnya bahwa puasa pada dasarnya adalah alat untuk pengendalian diri, termasuk pengendalian konsumsi yang berlebihan. Ini adalah kebalikan dari teori konsumsi konvensional, yang sepenuhnya terfokus pada permintaan akan tingkat kepuasan tertinggi. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan menggunakan barang dan jasa sebanyak-banyaknya, dengan anggaran keuangan yang dimiliki sebagai batasnya.
2. mendorong semangat berbagi, yang merupakan antitesis dari keserakahan mencari kekayaan.
Selain itu, penataan selanjutnya adalah memberdayakan jiwa berbagi, melalui pelaksanaan zakat, infak, dan shadaqah (ZIS). Ibadah ZIS adalah cara yang baik untuk menghilangkan keserakahan. Seseorang diajarkan untuk tidak terlalu mencintai harta melalui ibadah ini karena inti dari kehidupan adalah membantu sebanyak-banyaknya orang. Ibadah ZIS juga merupakan cara yang "alamiah" untuk menyebarkan ajaran Islam tentang bagaimana menjaga kekayaan agar tidak terkonsentrasi pada segelintir tangan dan membangun solidaritas sosial yang kuat. Kedamaian dan dukungan dalam kehidupan sosial masyarakat dapat menjadi kenyataan jika ketegangan ekstrem dicegah dan solidaritas sosial diperkuat.
Wallahu A'lam.
*Tulisan ini merupakan tugas mata kuliah semester IV mata kuliah Patologi Sosial Alimudin, S.Pd. A.M.Ud.