Mohon tunggu...
Silva Ahmad F
Silva Ahmad F Mohon Tunggu... Guru - Penulis Pemula

Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-Kata (WS Rendra. Depok, 22 April 1984)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ambiguitas Istilah Tukang Sampah

23 April 2019   09:18 Diperbarui: 23 April 2019   09:32 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barisan tukang sampah (poskotanews.com)

Di Indonesia ini, memang sudah lazim terjadi ketidakcocokan penggunaan istilah. Tak usah disebutkan pun, pembaca pasti sudah bisa memberikan contoh masing-masing. Istilah tukang sampah sendiri, bagi penulis sebenarnya cukup ambigu, karena penempelan kata "sampah" yang umumnya identik dengan kumuh, kotor, menjijikkan dan juga jorok. 

Seandainya ada orang yang suka membuang sampah sembarangan, hidupnya dikelilingi dengan sampah hasil perbuatannya sendiri, juga serampangan dalam merusak tatanan dan kebersihan, istilah apa yang pantas untuk orang-orang macam ini? Kenapa tidak dinamai dengan tukang "sampah" saja? 

Mereka yang acuh terhadap sampah di sekitar mereka inilah yang berhak menyandang kata "sampah". Tukang "sampah" justru menurut penulis lebih pantas disematkan pada mereka para biang kerok penyebab kekumuhan negeri ini dibandingkan dengan orang-orang mulia yang menjaga kebersihan negara. Wallahu a'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun