Mohon tunggu...
Siluh Bintang Eka Jayanti
Siluh Bintang Eka Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gemar menulis cerita pendek dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merajut Makna Hidup: Praktik Tri Hita Karana dalam Setiap Langkah Kehidupan

21 Desember 2023   14:27 Diperbarui: 21 Desember 2023   15:06 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Palemahan juga diterapkan dalam kebijakan pelestarian alam Bali, seperti upaya konservasi hutan dan perlindungan sumber air. Penggunaan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari juga mencerminkan prinsip palemahan. Misalnya, masyarakat Bali mempraktikkan penggunaan bahan alami dalam perabotan rumah tangga dan kerajinan tangan. 

Mereka berupaya untuk tidak hanya mengambil dari alam tetapi juga memberikan kembali dengan merawat dan memelihara sumber daya alam. Peerlu untuk diperhatikan bahwa palemahan bukan hanya tentang tindakan fisik terhadap alam tetapi juga mencakup sikap mental dan spiritual. Pemahaman bahwa alam memiliki haknya sendiri dan bahwa kita harus hidup secara seimbang dengan alam menciptakan landasan etika bagi tindakan kita sehari-hari. Dalam menjalankan prinsip palemahan, terutama pada masyarakat Bali memperlihatkan bahwa hubungan harmonis dengan alam adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan dan kesejahteraan. Konsep ini menjadi inspirasi bagi dunia modern yang semakin menyadari urgensi untuk hidup berdampingan dengan alam demi kelangsungan hidup planet ini.

Penerapan nilai-nilai Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari memerlukan kesadaran dan tindakan nyata. Salah satu langkah awal adalah mengenali keseimbangan antara kebutuhan spiritual dan materi. Banyak dari kita terjebak dalam pengejaran kesuksesan material tanpa menyadari pentingnya kedamaian batin. 

Dengan mengutamakan hubungan dengan Tuhan, kita dapat menemukan makna yang lebih dalam dalam setiap langkah hidup. Penting juga untuk memahami bahwa kehidupan bukanlah perjalanan yang dilalui sendirian. Hubungan dengan sesama manusia adalah bagian yang tak terpisahkan dari pengalaman manusiawi. Dalam konteks Tri Hita Karana, nilai-nilai seperti keadilan, kasih sayang, dan kerjasama menjadi landasan untuk membentuk masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, praktik kebaikan, pengertian, dan toleransi terhadap perbedaan menjadi instrumen penting dalam merajut makna hidup bersama-sama.  

Bagaimana kita bisa mengambil langkah nyata untuk merajut makna hidup melalui praktik Tri Hita Karana? Pertama-tama, penting untuk melakukan introspeksi diri dan mengevaluasi sejauh mana kita telah mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyadari kekurangan dan kelebihan, kita dapat membangun dasar untuk perubahan positif. Langkah selanjutnya adalah membentuk komunitas yang berbagi nilai-nilai serupa. Dalam kelompok yang mendukung, kita dapat saling memberi inspirasi, menguatkan satu sama lain, dan bersama-sama menjalani perjalanan menuju kehidupan yang lebih bermakna. Ini juga dapat melibatkan partisipasi aktif dalam kegiatan sosial atau lingkungan yang mendukung prinsip Tri Hita Karana.

Dalam merajut makna hidup, praktik Tri Hita Karana bukanlah sekadar serangkaian aturan atau norma, melainkan sebuah perjalanan menuju keseimbangan dan harmoni. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap langkah kita, kita tidak hanya memperkaya kehidupan pribadi, tetapi juga memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Melalui perubahan sikap dan tindakan nyata, kita dapat merajut makna hidup yang lebih dalam dan bermakna bagi diri kita sendiri dan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun