Mohon tunggu...
VOGUEMINI
VOGUEMINI Mohon Tunggu... Freelancer - Penggemar berat karya Tuhan.

Penggemar berat karya Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia dan Cinta Kasih

8 Mei 2013   05:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:56 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trina Putri Andini said that : “Cinta kasih itu... Ketika perasaan dan hati dicombine menjadi satu.. Cinta kasih terasa berbeda ketika perasaan tidak diikuti dengan hati yang tulus. Jika memakai hati, rasa tulus dan rasa nyaman tidak akan berjalan sesaat. Akan berbeda jika kebalikannya.”

Cinta kasih seharusnya membuat kita menjadi lebih baik, menambah ilmu agama, akhlak, lebih mendekatkan diri kepada Tuhan... Dan cinta kasih membuat kita tau apa artinya menghargai dan mengerti.

Cinta juga dapat membuat orang buta. Misalnya saja buta dalam arti seseorang yang sudah mempunyai janji sehidup semati dengan pasangannya. Seseorang itu harus menutup hati untuk orang lain. Karena seyogyanya, hati itu ibarat kain yang dapat “disobek dan ditambal”. Misalnya saja seseorang “menyobek” sedikit hatinya dan diberikan kepada orang lain dan menerima “sobekan” dari orang lain untuk “menambal” bekas “sobekan” dihatinya.

Cinta itu bukan dilihat dengan mata. Namun dengan hati. Mata kadang dapat berbohong, namun hati selalu berbisik jujur. Ketika mata melihat rupa, hati dapat melihat bagian terdalam hati seseorang. It’s mean “Don’t judge a book by cover, right?”

Cinta kasih itu luas. Tapi cinta kasih berbeda dengan nafsu...

Cinta kasih seharusnya dapat menjadi perantara untuk mendamaikan dunia. Universe peace, love, light :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun