Mohon tunggu...
Silpiah
Silpiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223110028 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2 - Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

19 November 2024   23:50 Diperbarui: 19 November 2024   23:50 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambungan menggambarkan hubungan yang saling terkait antara manusia dengan lingkungannya. Ini mengajarkan pentingnya menjaga hubungan yang baik dan harmonis dengan sesama manusia, serta makhluk lain di alam semesta.

  • Konsep Kawruh Jiwa Tentrem

Kebahagiaan atau ketenteraman batin adalah salah satu tujuan utama dari ajaran Ki Ageng Suryomentaram. Kawruh Jiwa Tentrem berarti pengetahuan tentang bagaimana mencapai ketenteraman batin. 

Menurutnya, kebahagiaan sejati tidak bergantung pada hal-hal material atau keadaan luar, melainkan datang dari dalam diri ketika seseorang mampu melepaskan diri dari keinginan berlebihan, rasa iri, kebencian, dan emosi negatif lainnya. Dengan demikian, ketenteraman batin dapat dicapai melalui pengendalian diri, introspeksi, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan jiwa.

  • Mekanisme Rasa

Ki Ageng Suryomentaram juga mengajarkan tentang pentingnya memahami rasa atau perasaan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, rasa merupakan alat utama bagi manusia untuk mengevaluasi kondisi batin dan emosionalnya. Dengan memahami perasaan atau emosi yang muncul, seseorang bisa mengenali akar dari permasalahan yang dihadapinya, serta belajar untuk melepaskan emosi negatif dan berusaha mencapai kedamaian batin.

  • Prinsip Kecukupan (Nrimo)

Dalam kebatinan Ki Ageng Suryomentaram, prinsip nrimo atau menerima merupakan salah satu kunci utama kebahagiaan. Nrimo di sini bukan berarti pasrah secara pasif, tetapi lebih kepada sikap menerima kenyataan hidup tanpa keinginan yang berlebihan atau rasa tidak puas. Seseorang yang mampu hidup dengan sikap nrimo akan lebih mudah menemukan kedamaian dan kebahagiaan, karena ia tidak terjebak dalam nafsu yang tiada habisnya.

  • Nafsu Angkara dan Kedamaian Jiwa

Ki Ageng Suryomentaram juga menekankan perlunya mengendalikan nafsu angkara murka yang bisa membawa seseorang pada konflik dan penderitaan. Dengan mengenali dan mengendalikan dorongan-dorongan egois yang ada dalam diri, seseorang dapat mencapai kedamaian batin. Ajarannya ini mengajarkan manusia untuk tidak diperbudak oleh ambisi atau keinginan duniawi yang berlebihan.

Secara keseluruhan, ajaran kebatinan Ki Ageng Suryomentaram berfokus pada pencarian kebahagiaan melalui introspeksi, pengendalian diri, dan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan batin manusia. Melalui keseimbangan antara kebutuhan materi dan spiritual, ia mengajarkan bagaimana manusia bisa hidup damai, bebas dari penderitaan, serta mencapai kebahagiaan sejati yang bersumber dari dalam diri.

KORELASI ANTARA AJARAN KI AGENG DENGAN TRANSAPARANSI DAN AKUNTABILITAS

Ajaran Ki Ageng yang mengutamakan kesederhanaan, kejujuran, dan pengendalian diri sangat relevan dalam membangun budaya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan maupun organisasi. Dengan menanamkan prinsip-prinsip kebatinan dalam kehidupan sehari-hari, individu akan lebih mampu menghindari godaan untuk menyalahgunakan kekuasaan atau sumber daya yang dimilikinya. 

Korupsi sering terjadi karena adanya penyalahgunaan wewenang dan ketidakmampuan untuk mempertanggungjawabkan tindakan. Ajaran Ki Ageng Suryomentaram yang menekankan pada kejujuran dan kesederhanaan menjadi landasan penting dalam menciptakan kepemimpinan yang bersih dan bertanggung jawab.

Berikut adalah korelasi antara ajaran Ki Ageng Suryomentaram dengan transparansi dan akuntabilitas:

  • Pengendalian Diri dan Transparansi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun