Mohon tunggu...
Silpiah
Silpiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223110028 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2 - Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

19 November 2024   23:50 Diperbarui: 19 November 2024   23:50 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikut adalah beberapa cara kebatinan berhubungan dengan perilaku moral dan etika dalam masyarakat:

1. Kesadaran Diri dan Pengendalian Diri

Salah satu ajaran utama dalam kebatinan adalah pentingnya kesadaran diri (self-awareness) dan pengendalian diri. Ketika seseorang mampu mengenali perasaan, niat, dan motivasinya dengan jujur, ia dapat lebih mudah menghindari perilaku yang tidak etis atau tidak bermoral, seperti iri, marah, atau tamak. 

Kebatinan mengajarkan pengelolaan emosi dan pikiran agar tidak bertindak berdasarkan impuls negatif yang merusak hubungan sosial atau nilai-nilai moral.

Contohnya, dalam ajaran kebatinan, seseorang diharapkan untuk dapat mengendalikan amarah atau nafsu pribadi yang bisa menyebabkan tindakan merugikan orang lain, seperti mencuri, berbohong, atau melakukan penindasan. Kesadaran batin ini juga memungkinkan seseorang untuk bertindak dengan empati, hormat, dan kasih sayang, yang merupakan pilar utama perilaku moral dalam masyarakat.

2. Tujuan Hidup yang Lebih Tinggi dan Tanggung Jawab Sosial

Kebatinan sering kali mengajarkan seseorang untuk mencari tujuan hidup yang lebih tinggi dan berhubungan dengan nilai-nilai universal seperti kebenaran, kebaikan, dan keadilan. Dengan berfokus pada tujuan yang lebih luhur, individu dapat mengatasi godaan untuk melakukan tindakan yang hanya menguntungkan diri sendiri, melainkan berusaha bertindak demi kebaikan bersama.

Sebagai contoh, seseorang yang memiliki pandangan kebatinan yang dalam akan lebih cenderung untuk mengedepankan nilai-nilai keadilan dan kebenaran, serta lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan yang dapat memengaruhi orang lain. Dalam konteks masyarakat, perilaku seperti ini penting untuk menciptakan sistem sosial yang etis, adil, dan penuh integritas.

3. Harmoni dengan Alam dan Masyarakat

Banyak ajaran kebatinan menekankan pentingnya harmoni antara manusia dengan alam dan sesama. Ketika seseorang menyadari hubungannya yang tak terpisahkan dengan orang lain dan dunia sekitar, ia akan lebih bertanggung jawab dalam bertindak. Kebatinan mengajarkan bahwa hidup dalam harmoni dengan alam dan sesama adalah bagian dari perilaku moral yang baik.

Misalnya, dalam banyak tradisi kebatinan, ada penekanan pada pentingnya menjaga keseimbangan alam dan tidak merusak lingkungan, yang merupakan tindakan yang etis dan moral. Di sisi lain, kebatinan juga mengajarkan bahwa hubungan antar manusia harus didasarkan pada rasa saling menghormati dan kasih sayang, yang mendorong perilaku sosial yang positif dan etis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun