Bagaimana Korupsi Bisa Dihentikan?
Ranggawarsita, dalam ramalannya, memberikan petunjuk bahwa meskipun masa-masa sulit seperti Kalatidha dan Kalabendhu akan datang, ada harapan bagi mereka yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai moral dan waspada. Menurutnya, mereka yang "eling lan waspada" (ingat dan waspada) akan mampu bertahan dan melewati masa-masa sulit tersebut.
1. Pendidikan Moral
Salah satu cara untuk menghentikan korupsi adalah dengan menanamkan pendidikan moral yang kuat sejak dini. Masyarakat harus diajarkan pentingnya integritas, kejujuran, dan tanggung jawab, sehingga ketika mereka memasuki dunia kerja dan pemerintahan, mereka tidak tergoda oleh praktik-praktik korupsi.
2. Penguatan Sistem Hukum
Sistem hukum harus diperkuat agar dapat menindak tegas para pelaku korupsi tanpa pandang bulu. Saat ini, sering kali para pelaku korupsi yang memiliki kekuasaan atau uang mampu lolos dari jeratan hukum. Dengan adanya hukum yang kuat dan adil, diharapkan fenomena korupsi dapat ditekan.
3. Peran Masyarakat
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memberantas korupsi. Mereka harus waspada dan tidak ikut terjebak dalam praktik-praktik yang melanggar hukum. Selain itu, masyarakat juga harus berani melaporkan tindakan korupsi yang mereka ketahui kepada pihak berwenang.
4. Kepemimpinan yang Berintegritas
Ranggawarsita menekankan pentingnya kepemimpinan yang adil dan bijaksana dalam menciptakan era kemakmuran seperti Kalasuba. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang berintegritas, yang mampu memberikan teladan baik kepada rakyatnya, serta berkomitmen untuk memberantas korupsi.
5. Penggunaan Teknologi dalam Pemberantasan Korupsi