Mohon tunggu...
Silpiah
Silpiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223110028 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quis 6 - Manajemen Waktu "Weton" untuk Pengendalian Diri dan Penentu Hari Baik

16 Oktober 2024   14:41 Diperbarui: 16 Oktober 2024   15:23 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, weton juga dapat digunakan untuk mengelola emosi dan tekanan, karena dengan memahami siklus waktu personal, individu dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan ritme alam dan kehidupannya sendiri. Pengendalian diri ini pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional, serta membantu individu mencapai tujuan hidup mereka dengan lebih efektif.

Dalam penerapan manajemen waktu berbasis weton, individu diharapkan mampu mengelola waktu mereka dengan lebih sadar dan bermakna. Hal ini bukan sekadar mengikuti rutinitas atau jadwal yang ditetapkan oleh dunia modern, tetapi juga memperhatikan keseimbangan antara aspek spiritual dan fisik. Salah satu cara mengintegrasikan weton dalam kehidupan modern adalah dengan menggunakan kalender weton secara digital yang telah banyak tersedia saat ini. Dengan alat ini, masyarakat Jawa dan generasi muda dapat dengan mudah mengakses informasi mengenai weton mereka, serta hari-hari baik yang direkomendasikan untuk berbagai aktivitas penting.

Selain itu, weton juga berfungsi sebagai alat introspeksi yang efektif. Dengan mengetahui karakteristik weton, individu dapat lebih memahami sifat-sifat personalnya dan potensi yang bisa dimaksimalkan. Misalnya, seseorang yang lahir di weton Pahing mungkin memiliki kecenderungan lebih analitis dan tekun, sehingga mereka bisa memanfaatkan hari-hari tertentu untuk aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan ketelitian. Sebaliknya, jika mereka merasa tidak produktif atau emosional pada hari-hari tertentu, weton bisa membantu mereka mengenali siklus waktu yang mungkin mempengaruhi kondisi mental dan emosionalnya, sehingga mereka dapat merencanakan kegiatan yang lebih ringan atau introspektif pada hari-hari tersebut.

Penerapan konsep ini di dunia kerja atau kehidupan sehari-hari tidak hanya akan meningkatkan efisiensi waktu, tetapi juga kesejahteraan emosional. Dengan manajemen waktu yang selaras dengan siklus alam dan diri, individu dapat mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik. Ini tidak hanya membawa manfaat dari segi produktivitas, tetapi juga membantu mencapai ketenangan batin, karena aktivitas yang dilakukan mengikuti ritme alami kehidupan mereka sendiri.

Integrasi antara tradisi lama seperti weton dan tuntutan kehidupan modern ini memberikan solusi yang unik dan efektif dalam mengelola tekanan hidup di era yang serba cepat ini. Selain itu, melalui penerapan weton, individu juga dapat menciptakan harmoni antara aktivitas spiritual, emosional, dan fisik, sehingga mereka dapat mencapai kehidupan yang lebih seimbang, bermakna, dan terarah dalam setiap aspek kehidupan.

Kesimpulan

Weton bukan sekadar sistem penanggalan tradisional, melainkan sebuah alat penting dalam manajemen waktu dan pengendalian diri. Dengan memahami dan menerapkan weton, seseorang dapat menentukan hari-hari baik untuk melakukan berbagai aktivitas penting, serta mengelola waktu dengan lebih bijaksana berdasarkan siklus alami yang berlaku pada dirinya. Dalam dunia modern yang serba cepat, weton menawarkan pandangan alternatif yang lebih holistik dan spiritual tentang waktu, yang dapat membantu individu mencapai harmoni dan kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.

Daftar Pustaka

1. Apollo, Prof. (2024). Apa Itu Waktu: Makna Semiotika dan Imajinasi dalam Sistem Penanggalan Jawa. FEB Mercu Buana Jakarta.

2. Djojodiguno, S. (1994). Primbon Jawa Kuno: Memahami Weton dan Hari Baik dalam Kehidupan. Yogyakarta: Narasi.

3. Susanto, M. (2021). Weton dalam Perspektif Psikologis: Pengaruhnya terhadap Pengendalian Diri dan Kehidupan Sosial Masyarakat Jawa. Jurnal Psikologi Budaya, Universitas Airlangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun