Mohon tunggu...
Silpiah
Silpiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223110028 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1 - Integritas Sarjana dan Aplikasi Moral Kantian

13 Oktober 2024   21:04 Diperbarui: 13 Oktober 2024   21:14 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebaliknya, dengan menjunjung tinggi integritas, sarjana turut berperan dalam membangun fondasi ilmu pengetahuan yang kuat, akurat, dan dapat diandalkan. Ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari proses yang berintegritas akan memiliki dampak positif yang bertahan lama, memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan kemajuan teknologi serta peradaban.

Moralitas Kantian sebagai Dasar Integritas

Moralitas Kantian adalah salah satu pendekatan etika yang paling berpengaruh dalam filsafat moral. Dikembangkan oleh filsuf Jerman Immanuel Kant (1724-1804), etika ini sering disebut sebagai etika deontologis atau etika kewajiban. 

Kant berpendapat bahwa moralitas tidak ditentukan oleh konsekuensi dari tindakan seseorang, melainkan oleh niat dan prinsip yang mendasari tindakan tersebut. 

Pendekatan ini memiliki relevansi yang kuat sebagai dasar integritas, terutama dalam dunia akademik dan profesional. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang moralitas Kantian dan bagaimana ia dapat menjadi fondasi yang kuat untuk integritas.

a. Prinsip Kewajiban (Deontologi)

Etika Kantian berpusat pada konsep kewajiban moral. Menurut Kant, seseorang harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip yang dapat diakui sebagai kewajiban moral universal. 

Dalam hal ini, integritas dapat dipandang sebagai kewajiban moral yang harus dijalankan oleh setiap individu, tanpa memandang hasil atau konsekuensi dari tindakan tersebut. 

Moralitas Kantian menekankan bahwa tindakan yang benar adalah tindakan yang dilakukan karena itu adalah hal yang benar, bukan karena adanya keuntungan pribadi atau konsekuensi yang menguntungkan.

Dalam konteks integritas sarjana, prinsip ini sangat relevan. 

Misalnya, seorang sarjana tidak seharusnya berbohong, menyontek, atau memanipulasi data penelitian meskipun hasil tersebut dapat memberikan manfaat jangka pendek seperti mendapatkan nilai lebih tinggi atau publikasi ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun