Mohon tunggu...
Silpiah
Silpiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223110028 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1 - Integritas Sarjana dan Aplikasi Moral Kantian

13 Oktober 2024   21:04 Diperbarui: 13 Oktober 2024   21:14 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital saat ini, di mana akses terhadap informasi semakin luas dan berbagai godaan untuk menyimpang dari integritas akademik semakin besar, prinsip-prinsip moral yang kokoh menjadi sangat penting. Integritas akademik yang didasari oleh moral Kantian tidak hanya memberikan arah bagi perilaku etis individu, tetapi juga berperan dalam membentuk budaya akademik yang lebih bertanggung jawab dan etis.

Melalui upaya bersama baik dari mahasiswa, dosen, peneliti, maupun institusi pendidikan untuk menegakkan integritas, kita dapat memastikan bahwa pendidikan tinggi tetap menjadi benteng kejujuran intelektual dan alat yang ampuh dalam memperbaiki kehidupan sosial. Dengan demikian, aplikasi moral Kantian dalam konteks pendidikan tinggi bukan hanya relevan, tetapi juga menjadi fondasi bagi masa depan dunia akademik yang lebih baik.

Bagaimana Menanamkan dan Memelihara Integritas Sarjana dalam Dunia Akademis?

Menanamkan integritas dalam dunia akademis tidak bisa hanya dilakukan melalui pendekatan individual. Dibutuhkan kerangka yang lebih luas, termasuk kebijakan institusi, pendidikan etika, dan budaya akademis yang mendukung.

a. Pendidikan Etika dalam Kurikulum

Salah satu cara untuk menanamkan integritas dalam diri sarjana adalah melalui pendidikan etika yang terstruktur dan sistematis. Pendidikan etika harus menjadi bagian dari kurikulum di tingkat sarjana maupun pascasarjana, dengan fokus pada pentingnya integritas dalam riset, penulisan, dan interaksi akademik. 

Mahasiswa perlu diajarkan tentang berbagai teori etika, termasuk etika Kantian, serta bagaimana menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan akademis mereka. Pendidikan ini tidak hanya harus bersifat teoritis, tetapi juga praktis, dengan menekankan pada contoh-contoh nyata dari pelanggaran integritas akademis dan konsekuensinya.

b. Kebijakan dan Regulasi Institusi

Institusi pendidikan harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas dalam menegakkan integritas akademik. Kebijakan ini harus mencakup:

Sanksi bagi Pelanggaran: Institusi harus memiliki aturan yang jelas tentang apa yang dianggap sebagai pelanggaran integritas, seperti plagiarisme, manipulasi data, dan konflik kepentingan, serta sanksi yang akan diberikan bagi mereka yang melanggar.

Prosedur Pengaduan dan Investigasi: Institusi harus menyediakan mekanisme yang transparan dan adil bagi siapa saja yang ingin melaporkan pelanggaran integritas. Investigasi atas laporan tersebut juga harus dilakukan secara menyeluruh dan tanpa bias.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun