2. Pembelajaran yang Disesuaikan dengan Tahap Perkembangan Anak
Steiner meyakini bahwa setiap tahap perkembangan anak membutuhkan pendekatan yang berbeda. Pada tahap awal, pembelajaran lebih banyak dilakukan melalui permainan dan imitasi. Pada tahap berikutnya, seni, musik, dan imajinasi digunakan untuk mengembangkan kreativitas dan pemahaman abstrak anak. Pada tahap akhir, siswa didorong untuk berpikir kritis dan mandiri.
3. Penggunaan Seni dalam Setiap Aspek Pembelajaran
Seni merupakan bagian integral dari Waldorf Education. Siswa diajarkan untuk mengekspresikan diri melalui berbagai bentuk seni seperti menggambar, melukis, musik, dan teater. Melalui seni, siswa belajar untuk memahami dan mengapresiasi keindahan, mengembangkan kreativitas, serta meningkatkan kemampuan berpikir mereka. Ini juga membantu mereka untuk lebih mengenal diri sendiri dan menemukan potensi tersembunyi mereka.
4. Pembelajaran Melalui Pengalaman Langsung
Dalam Waldorf Education, pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Siswa diajak untuk mengalami langsung apa yang mereka pelajari melalui proyek-proyek praktis, kegiatan di alam, serta interaksi dengan lingkungan sekitar. Pendekatan ini membantu siswa untuk lebih memahami keterkaitan antara teori dan praktik serta merangsang rasa ingin tahu mereka.
5. Penekanan pada Pendidikan Moral dan Sosial
Selain pengembangan akademik, Waldorf Education juga menekankan pentingnya pendidikan moral dan sosial. Siswa diajarkan untuk bekerja sama, menghargai perbedaan, dan berkontribusi positif bagi lingkungan sosial mereka. Ini membantu siswa untuk menjadi individu yang empatik, bertanggung jawab, dan peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.
6. Fokus pada Pengembangan Kecerdasan Jamak
Waldorf Education tidak hanya fokus pada kecerdasan intelektual (IQ), tetapi juga pada berbagai jenis kecerdasan lain, seperti kecerdasan emosional, sosial, kreativitas, dan kecerdasan spiritual. Steiner memahami bahwa setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, dan penting untuk mengembangkan semua jenis kecerdasan tersebut agar anak dapat tumbuh menjadi individu yang seimbang dan utuh. Pendekatan ini membantu anak-anak mengembangkan berbagai keterampilan yang akan mendukung mereka dalam kehidupan di luar pendidikan formal.
7. Keterhubungan dengan Alam