Mohon tunggu...
Silmy Mauli
Silmy Mauli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Penggemar Topik Film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budaya "Spill" Netizen Jebak Eiger dalam Sekali Kiriman

2 Januari 2022   14:47 Diperbarui: 2 Januari 2022   14:49 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Fenomena “Spill the Tea” di Media Sosial (sumber: freepik.com)

Banyak netizen menyayangkan pengirim surat di pihak Eiger ini. Walaupun sang CEO turun langsung untuk meminta maaf, tetap saja sulit untuk menaikkan citra Eiger kembali. Terlebih dengan budaya spill ini, suatu berita tidak hanya berhenti di satu komunitas, tapi bisa merambah kemana saja. Jejak digital juga menjadi bukti nyata, walaupun sudah lama, pihak Eiger tidak mungkin bisa menghapus satu persatu tweet yang memojokkan namanya.

Maka dari itu, dengan melihat kasus diatas, mempelajari pengelolaan jejak digital menjadi hal penting. Setiap individu hingga komunitas terutama yang memiliki strong branding, sebaiknya mengenali prinsip jejak digital dan konsekuensinya dalam kehidupan nyata. Pada kasus ini, PT Eigerindo mengalami permasalahan cyber public relation. Dunia digital merupakan sarana mempertahankan citra yang baik dengan mudah dan murah, tetapi juga bisa menjadi lubang buaya yang dapat menjebak kapan saja.

Referensi

Griffin, Emory A. (2011). A First Look At Communication Theory 8th Edition. New York: McGraw-Hill.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun