Biografi Tokoh Filsafat Ibnu Maskawaih tentang Pendidikan dan Pemikirannya

Nama lengkap Ibnu Maskawaih adalah Abu Ali Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Ya'kub Maskawaih. Beliau lahir di kota Ray (Teheran/Iran) pada tahun 932 M dan meninggal dunia pada tanggal 9 shafar 421 H/16 Februari 1030 M.

Ibnu Maskawaih adalah seorang filsuf pendidikan yang mengutamakan moral. Salah satu karya nya  dalam bidang moral yang terkenal yaitu: Tahdzib al-Akhlaq wa Tathir al-Araq. 

Karya bidang akhlaq tersebut adalah hasil kombinasi ajaran hukum islam yang dipadukan dengan kehidupan pribadi Ibnu Maskawaih dan juga dari pemikiran para ahli filsafat (Plato dan Aristoteles). 

Beliau menulis buku ini karena pada zaman nya banyak akhlaq yang rusak dan orang-orang tidak beradab kemudian keprihatinan beliau melalui kejadian tersebut yang mendorong nya untuk menulis teori tentang pendidikan akhlaq.

Selain bidang moral, beliau juga banyak mempelajari bidang-bidang tertentu seperti bidang Metafisika, bidang Politik dan hukum, bidang Sejarah, dll. Pada dasarnya beliau ahli sejarah, kimia, dan moralis. 

Beliau juga seorang penulis buku yang terkenal sehingga disebut dengan "Al-Khazin" (Pustakawan) karena beliau diberi amanah untuk menangani buku-buku di Dinasti Buwaihi. 

Ibnu Maskawaih semula belajar sejarah dari Abu Bakar Ahmad Ibn Kamil Al-Qadhi (350 H/960 M) dan menyerap filsafat dari Ibnu Al-Khammar yang memperkenalkannya dengan karya-karya Aristoteles. Dari Abu Al-Thoyyib Al-Razi (seorang ahli kimia) beliau menimba ilmu di bidang kimia. Beliau orang yang tekun dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Pemikiran Ibnu Maskawaih lebih condong terhadap pendidikan akhlaq karena menurut beliau akhlaq terpenting dari semua aspek kehidupan bersosial. Tujuan dari pendidikan akhlaq ini untuk menciptakan sikap batin yang dapat mendorong secara spontan semua perbuatan yang bernilai baik sehingga mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan jati diri serta sebagai pembentukan kepribadian manusia. 

Ibnu Maskawaih mengatakan bahwa akhlaq datangnya dari jiwa yang dilakukan secara spontan tanpa mempertimbangkan suatu hal. Akhlaq/moral bisa berubah dengan latihan dan pembiasaan yang selalu diajarkan. 

Jika akhlaq yang baik selalu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari maka tercapailah kebahagiaan dalam diri dan jiwa. Dalam hal ini beliau tidak setuju dengan dengan pemikiran Yunani yang sebaliknya mengatakan jika akhlaq itu berasal dari watak dan tidak bisa dirubah.

Ibnu Maskaih termasuk orang pertama yang mengemukakan teori dalam bidang akhlaq/moral. Karyanya sampai saat ini masih menjadi acuan pendidikan tentang akhlaq. Baginya akhlaq itu sangat penting.