Mohon tunggu...
Silmi Sabila Harum
Silmi Sabila Harum Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Universitas Kebangsaan Republik Indonesia

Try to be a creative person.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Revolusi Politik: Mengulas Spanduk Caleg "Muda" dan Menakar Potensi Sebelum Memilih

7 Januari 2024   19:00 Diperbarui: 8 Januari 2024   08:31 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Baliho para Caleg pada Pemili 2024. (Foto: KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN)

1. Kurangnya Pengalaman

Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh caleg muda adalah minimnya pengalaman dalam dunia politik. 

Meskipun mereka mungkin memiliki semangat dan energi yang segar, tetapi kurangnya pengalaman ini dapat menjadi hambatan dalam menghadapi kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. 

Masyarakat perlu mempertimbangkan apakah caleg muda tersebut telah mempersiapkan diri mereka dengan baik dan memiliki rencana konkret untuk mengatasi kekurangan pengalaman mereka.

2. Berpotensi ketergantungan pada dukungan lain

Caleg muda yang minim pengalaman cenderung mengandalkan dukungan dan mentorship dari tokoh atau anggota partai yang lebih berpengalaman. 

Meskipun dukungan ini dapat membantu mereka dalam belajar dan berkembang, kita perlu mempertanyakan apakah hal ini dapat mempengaruhi independensi mereka dalam mengambil keputusan yang berpihak pada kepentingan rakyat. 

Atau, apakah mereka memiliki keberanian dan kebebasan untuk berbicara dan bertindak sesuai dengan keyakinan mereka sendiri tanpa intervensi dari pihak manapun?

3. Dinilai kurang "matang" untuk menjadi seorang pemimpin

Dalam dunia politik yang cukup kompleks, perlunya wawasan yang mendalam dan pemikiran yang matang untuk dapat membuat keputusan yang tepat. 

Masyarakat mesti juga melihat apakah caleg muda tersebut memiliki pemahaman yang cukup tentang berbagai polemik yang ada dan apakah mereka dapat mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil keputusan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun