Bahasa dan sastra adalah cara yang indah untuk menyampaikan perasaan dan pemikiran sekaligus memiliki aspek moral dan estetika yang saling melengkapi. Sebuah karya sastra tidak hanya indah karena bahasanya yang indah, tetapi juga karena siswa dapat membuat karya yang kaya akan pemikiran, ide, dan gagasan yang mendalam.
 Melalui proses penciptaan ini, siswa tidak hanya belajar berkomunikasi dengan baik, tetapi juga memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dunia mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka. Akibatnya, sastra menjadi alat untuk menjelajahi nilai-nilai kemanusiaan dan kompleksitas emosi.
Salah satu keterampilan fundamental yang diajarkan kepada siswa di Indonesia adalah kemampuan membaca dan menulis. Penting bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang mengutamakan keterampilan ini, karena membaca dan menulis adalah dasar dari banyak aspek pembelajaran.Â
Dengan menguasai keterampilan baca tulis yang baik, anak-anak tidak hanya akan meningkatkan kemampuan akademis mereka, tetapi juga memperluas wawasan dan pemahaman mereka terhadap dunia. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan pribadi dan sosial mereka.Â
Selain itu, pendidikan yang berkualitas merupakan faktor penting yang tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga berperan dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas dan terampil. Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan yang baik akan mampu menghadapi tantangan dan berkontribusi secara positif dalam berbagai bidang.
Mengajarkan siswa menulis puisi di sekolah dasar memungkinkan mereka untuk mengungkapkan ide, emosi, dan pengalaman mereka. Dengan bantuan guru, siswa dapat menyampaikan pikiran, perasaan, dan apa yang telah mereka alami.Â
Penggunaan bahasa yang indah dan kreatif menunjukkan sifat alami mereka. Aktivitas menulis puisi juga mendorong siswa untuk bereksperimen dengan kata-kata, mengeksplorasi dunia mereka dengan cara yang berbeda, dan menyadari bahwa pemilihan kata-kata yang teliti dalam puisi dapat menghidupkan imajinasi mereka. Untuk memahami betapa pentingnya siswa Sekolah Dasar belajar menulis puisi, metode ini sangat penting (Meirisia, 2022).
Puisi tidak hanya mengajarkan siswa struktur bahasa dan tata bahasa, tetapi juga memberi mereka pemahaman yang lebih baik tentang perasaan, pemikiran, dan keadaan sosial di sekitar mereka. Mereka belajar untuk mengekspresikan emosi dan ide dengan cara yang efektif dengan memilih kata-kata yang tepat dan menyusunnya dengan cara yang indah dan bermakna (Septiadi et al., 2023).Â
Melalui penguasaan keterampilan menulis puisi, siswa memiliki kesempatan untuk tidak hanya memperdalam bahasa mereka, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis serta memperkuat cara mereka berkomunikasi dengan lebih efisien.
Pembelajaran menulis puisi di sekolah dasar, sesuai dengan Kurikulum 2013, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berbahasa secara tepat dan kreatif. Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berbahasa secara tepat dan kreatif, sehingga mereka dapat menuangkan ide dan perasaan dengan lebih efektif.Â
Selain itu, pembelajaran puisi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis dan bernalar, yang esensial untuk analisis mendalam terhadap teks sastra (Zainudin, 2020). Kurikulum ini juga menekankan pentingnya menumbuhkan kepekaan emosional siswa, sehingga mereka mampu memahami dan menikmati karya sastra dengan lebih mendalam.Â
Melalui pengalaman ini, siswa diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang baik, sopan, dan beradab, mencerminkan nilai-nilai moral yang penting dalam masyarakat. Lebih jauh, tujuan dari pembelajaran menulis puisi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menikmati, menghayati, dan memahami karya puisi, sehingga mereka tidak hanya menjadi pembaca yang kritis, tetapi juga mampu merasakan keindahan bahasa dan makna yang terkandung di dalamnya.Â
Dengan demikian, pembelajaran ini berperan penting dalam membentuk karakter dan sensitivitas siswa terhadap seni dan budaya, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang berbudaya dan berempati.
Salah satu keuntungan besar yang diperoleh siswa dari belajar menulis puisi adalah pemahaman yang mendalam tentang struktur bahasa dan tata bahasa. Dalam proses menulis puisi, siswa diajak untuk menyusun kalimat dengan cara yang efektif, yang mengharuskan mereka untuk berpikir kritis tentang bagaimana kata-kata dapat saling melengkapi untuk membangun makna.Â
Mereka belajar memilih kata-kata yang tepat, tidak hanya berdasarkan arti literalnya, tetapi juga mempertimbangkan nuansa emosional dan estetika yang ingin disampaikan (Sulasmiyatningsih, 2024)
Selain itu, siswa juga diperkenalkan pada elemen ritme dan bunyi, yang merupakan aspek penting dalam puisi. Dengan memahami bagaimana pengaturan bunyi dan ritme dapat mempengaruhi suasana dan makna sebuah karya, siswa dapat mengembangkan kepekaan terhadap bahasa yang lebih luas. Proses ini tidak hanya membantu mereka memperbaiki keterampilan berbahasa, tetapi juga meningkatkan kemampuan literasi mereka secara keseluruhan.Â
Ketika siswa menjadi lebih terampil dalam menggunakan bahasa, mereka lebih percaya diri dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Dengan demikian, pembelajaran menulis puisi berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan keterampilan bahasa yang lebih holistik dan menyeluruh.Â
Puisi mengajak siswa untuk menemukan makna di balik kata-kata. Mereka menemukan bahwa setiap kata memiliki nuansa dan makna yang dapat memengaruhi cara seseorang menyampaikan pesan. Jadi, belajar puisi membantu siswa memperluas kosakata mereka dengan cara yang menyenangkan dan menarik. Siswa juga dapat menginternalisasi kosakata baru dengan menggunakan imajinasi mereka saat membuat puisi.Â
Ini membuat kosakata lebih mudah diingat dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Â Puisi juga memberi siswa kesempatan untuk berpikir kreatif tentang struktur bahasa. Mereka meningkatkan penguasaan bahasa mereka melalui pemahaman ritme, rima, dan penggunaan metafora. Kemampuan ini tidak hanya membantu dalam menulis puisi tetapi juga membantu dalam menulis dan berbicara dalam konteks yang lebih luas.
Pembelajaran menulis puisi di sekolah dasar menunjukkan bahwa pendekatan ini memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan keterampilan bahasa siswa. Melalui penulisan puisi, siswa tidak hanya belajar untuk menggunakan bahasa dengan tepat dan kreatif, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kepekaan emosional. Pembelajaran puisi membantu siswa memahami struktur bahasa dan tata bahasa, serta meningkatkan kemampuan literasi secara keseluruhan.
Selain itu, puisi berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan ide dan perasaan, memungkinkan siswa untuk menggali imajinasi dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Dengan menginternalisasi kosakata baru dalam konteks yang bermakna, siswa menjadi lebih percaya diri dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis.Â
Lebih jauh lagi, pembelajaran puisi mendukung pengembangan karakter siswa, membentuk mereka menjadi individu yang beradab, sopan, dan empatik. Dengan demikian, pembelajaran menulis puisi tidak hanya berkontribusi pada peningkatan keterampilan berbahasa yang esensial bagi komunikasi yang efektif, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang peka terhadap seni dan budaya.Â
Melalui proses ini, siswa diajarkan untuk menghargai keindahan bahasa dan memahami nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam karya sastra. Selain itu, mereka juga dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif, yang memungkinkan mereka untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat.Â
Dengan keterampilan dan pemahaman yang diperoleh dari pembelajaran puisi, siswa diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya, membawa perubahan yang positif bagi diri mereka sendiri dan komunitas di sekitar mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Meirisia, S. (2022). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Siswa Kelas V SD. InovasiPenelitian, 2, 2807--2812.
Pendidikan, J., & Konseling, D. (n.d.). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Model Active Learning Teknik Card Sort Kelas V SDTI Batu Belah (Vol. 1).
Septiadi, H. N., Eskawati, L., & Astuti, E. D. (2023). Edukasi Penulisan Puisi dalam Meningkatkan Kreatifitas Siswa di Desa Rawaapu. Hasil Kegiatan Bersama Masyarakat, 1, 07--13.
Sulasmiyatningsih, N. (2024). Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Puisi melalui Pendekatan Konstruktivisme. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 9(3), 1194--1200. https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i3.1040
Zainudin. (2020). Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bagi Siswa Kelas IV SDN1 Dongko Dengan Metode Praktek. 4.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H